SPPT Tanah: Fungsi, Format, Cara Mengecek Status Pembayaran, dan Metode Pembayaran

Bagi kamu yang telah memiliki tanah dan bangunan di atasnya atau hanya tanah saja kamu pastinya harus membayar PBB atau Pajak Bumi Bangunan setiap tahunnya. Dalam mengurus proses pembayaran PBB, kamu tentunya tak lepas dari yang namanya SPPT. Nah, berikut ini pembahasan lebih lanjut seputar SPPT tanah lengkap dengan pengertian dan hal-hal terkaitnya!

Baca Juga: Apa Itu Pajak Jual Beli Tanah? Berikut Penjelasan Lengkapnya

Pengertian SPPT Tanah

SPPT merupakan singkatan dari Surat Pemberitahuan Pajak Terutang. Lebih lengkapnya SPPT tanah dapat diartikan sebagai surat keputusan yang dikeluarkan oleh KPP atau Kantor Pelayanan Pajak terkait pajak terutang selama satu tahun yang berkaitan dengan properti (berupa tanah & bangunan) yang kamu miliki.

Umumnya SPPT tanah ini didapatkan ketika kamu mendapatkan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan sertifikat tanah. Namun perlu diingat bahwa SPPT ini bukan termasuk bukti kepemilikan objek pajak, selayaknya SHM. Ia hanya berfungsi sebagai dasar penentu objek pajak dan jumlah pajak yang dibebankan kepada setiap wajib pajak.

Berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor 34/PJ/2008 Tentang Bentuk Dan Isi Formulir Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang Pajak Bumi Dan Bangunan, Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) adalah: “Surat yang digunakan oleh Direktorat Jenderal Pajak untuk memberitahukan besarnya Pajak Bumi dan Bangunan terutang kepada Wajib Pajak.”

Baca Juga: Surat Pernyataan Jual Beli Tanah: Tata Cara dan Contohnya

Fungsi SPPT Tanah

Lalu apa saja fungsi yang bisa kamu dapatkan dengan adanya SPPT Tanah ini? Berikut ini diantaranya:

• Merupakan dokumen penting bagi wajib pajak dalam proses pengumpulan dokumen untuk menjaga atau melindungi aset berharga.

• Salah satu dasar untuk pembayaran pajak bumi dan bangunan tahunan.

• Salah satu elemen penting yang bermanfaat untuk menghindari adanya perebutan hak milik atas tanah dan bangunan atau terjadinya penipuan karena dalam SPT PBB tersebut tercantum wajib pajak (pemilik tanah) yang sah.

• Menunjukkan besaran beban pajak yang harus dibayarkan oleh wajib pajak kepada negara atas objek pajak yang dimilikinya.

• Khusus untuk wajib pajak yang merupakan pemilik usaha, SPPT juga diperlukan oleh pihak bank untuk digunakan sebagai bukti pendukung terkait pembuatan laporan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif atau PPAP jika terjadi tunggakan (NPL). Dengan begitu nilai jaminan yang tertulis dalam NJOP dapat menjadi pengurang saat pembentukan PPAP yang dilakukan oleh pihak bank.

Dari beberapa fungsi diatas fungsi utama dari SPPT ini adalah sebagai dokumen yang menunjukkan besarnya pajak yang harus dilunasi oleh wajib pajak pada waktu yang ditentukan. Dengan adanya SPPT, kamu bisa mengetahui secara jelas seberapa besar pajak yang harus kamu bayarkan.

Baca Juga: Rincian Biaya Notaris Jual Beli Tanah

Format SPPT Tanah

Untuk formatnya sendiri cukup sederhana, terdiri dari halaman depan dan halaman dengan urutan seperti berikut ini:

Baca Juga: Tips Mudah! Cara Menghitung Luas Tanah yang Akurat dan Tepat

Halaman Depan:

• Nomor seri formulir

• Nama Kantor Wilayah DJP dan Kantor Pelayanan Pajak

• Informasi berupa tulisan "SPPT PBB bukan merupakan bukti kepemilikan hak"

• Kode Akun

• Tahun Pajak dan jenis sektor PBB

• Nomor Objek Pajak (NOP)

• Letak objek pajak

• Nama dan alamat Wajib Pajak

• Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

• Luas bumi dan/atau bangunan

• Kelas bumi dan/atau bangunan

• Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) per m² bumi dan/atau bangunan

• Total NJOP bumi dan/atau bangunan

• NJOP sebagai dasar pengenaan PBB

• Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak (NJOPTKP)

• NJOP untuk penghitungan PBB

• Nilai Jual Kena Pajak (NJKP)

• PBB yang terutang

• PBB yang harus dibayar

• Tanggal jatuh tempo

• Tempat Pembayaran

Baca Juga: Syarat Hibah Tanah, Ketentuan, dan Contoh Suratnya

Halaman Belakang:

• Nama petugas penyampai SPPT

• Tanggal penyampaian

• Tanda tangan petugas

• Informasi lainnya

Cara Mendapatkan SPPT Tanah

Biasanya untuk tanah yang sudah terdaftar, kamu akan mendapatkan SPPT ini per tahunnya. Surat ini biasanya akan dikirim melalui Kantor Pos dan Giro, dititipkan melalui aparat Kelurahan atau Desa setempat, diambil sendiri di Kantor Kelurahan atau Kantor Kepala Desa, diambil langsung di KPP Pratama tempat objek pajak terdaftar, atau tempat lain yang ditunjuk.

Setelah mendapatkan SPPT kamu harus menandatangani bukti tanda terima SPPT kemudian mengirimkan bukti tanda terima tersebut kepada lurah, KP2KP, atau Dinas Pendapatan Daerah untuk selanjutnya diteruskan ke KPP Pratama yang menerbitkan SPPT tersebut.

Hal ini berlaku untuk objek pajak yang sudah terdaftar, lalu bagaimana jika tanah yang kamu miliki ternyata belum terdaftar sebagai objek pajak di kantor perpajakan? Kamu bisa mengurusnya terlebih dahulu untuk mendapatkan SPPT. Nah berikut ini langkah-langkah sederhananya:

Datanglah ke Kantor Pelayanan Pajak atau Kantor Penyuluhan Dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) yang wilayah kerjanya sesuai dengan lokasi tanah yang kamu miliki.

Di kantor pajak tersebut kamu akan diminta untuk mengisi beberapa formulir seperti formulir Surat Pemberitahuan Objek Pajak atau SPOP yang tersedia secara gratis di tempat tersebut.

Petugas dari kantor pajak akan mengurus surat pemberitahuanmu dan kamu hanya perlu menunggu diterbitkannya Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT) tersebut.

Untuk informasi lebih lanjut kamu juga bisa lho menghubungi kring pajak di nomor 500200!

Butuh rekomendasi tanah yang lokasinya strategis dan memiliki prospek yang bagus? Yuk kunjungi agen terpercaya kami di Brighton!

Baca Juga: Contoh Surat Kepemilikan Tanah: Jenis, Syarat, dan Tahap

Mengecek SPPT Tanah Secara Online

Ingin mengetahui status pembayaran pajak tanahmu apakah sudah lunas apa belum? Kamu bisa melakukan pengecekan melalui situs perpajakan resmi masing-masing daerah. Contohnya untuk yang tinggal di wilayah Semarang kamu bisa mengakses website https://e-pbb.semarangkota.go.id/ atau untukmu yang tinggal di Jakarta kamu bisa membuka http://bprd.jakarta.go.id/pencarian-sppt-pbb/. 

Setiap wilayah biasanya memiliki website resminya masing-masing jadi pastikan kamu mengunjungi website tersebut sesuai dengan lokasi tanahmu. Contoh kalau tanahmu berada di Jakarta otomatis bisa melakukan pencarian di website resmi pajak online Jakarta. Sayangnya beberapa wilayah mungkin belum menyediakan fasilitas cek pajak SPPT secara online, jadi kamu harus mengunjungi kantor layanan pajak di masing-masing wilayah.

Baca Juga: Ini Dia Syarat Balik Nama Sertifikat Tanah yang Harus Kamu Persiapkan

Cara Membayar SPPT Tanah

Untuk metode pembayarannya sendiri sangat beragam, ada berbagai cara yang bisa kamu lakukan sesuai dengan fleksibilitas dan preferensi-mu:

• Bisa membayar SPPT dengan menitipkannya kepada petugas pemungut PBB di tingkat Kelurahan atau desa yang telah ditunjuk resmi, dengan begitu kamu akan menerima Tanda Terima Sementara atau TTS.

• Di Kantor Pos dan Giro atau bank yang ditunjuk sebagai tempat pembayaran PBB.

• Melalui ATM, truk yang keluarlah yang akan berfungsi sebagai bukti pembayaran yang sah.

• Dengan menitipkannya pada perangkat desa, atau melalui aplikasi Mobile Banking.

• Beberapa tempat khusus seperti gerai Alfamart dan Indomaret, aplikasi e-commerce seperti Tokopedia, hingga beberapa e-wallet biasanya juga menyediakan opsi pembayaran SPPT tahunan.

Simpan bukti pembayaran sebagai tanda bahwa kamu telah melunasi kewajibanmu atas objek pajak tersebut.

Baca Juga: Cara Cek Sertifikat Tanah Online Melalui Website ATR/BPN dan Aplikasi Sentuh Tanahku

Pastikan kamu mengunjungi Brighton untuk mendapat rekomendasi properti terbaik di kotamu! Brighton solusi untuk setiap kebutuhan properti!

Nah, itulah beberapa pembahasan seputar SPPT tanah dan beberapa hal terkaitnya. Jangan lupa juga kunjungi artikel dari Brighton lainnya di halaman Brighton News!