NJOP Meter: Pengertian dan Cara Menghitungnya
NJOP meter adalah – Ketika menilai harga jual tanah dan rumah ataupun mengurus PBB, kita tentunya tak dapat lepas dari pembahasan seputar NJOP. Lalu, sebenarnya apa itu NJOP dan bagaimana cara menghitungnya? Yuk, simak pembahasannya dibawah ini!
Baca juga : Cara Cek Sertifikat Tanah Online Melalui Website ATR/BPN dan Aplikasi Sentuh Tanahku
Pengertian NJOP Meter
Pengertian mengenai NJOP sendiri tertulis dalam UU Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi serta Peraturan Dirjen Pajak Nomor Per-24/PJ/2016. Berdasarkan kedua peraturan tersebut, NJOP dapat diartikan sebagai harga rata-rata yang diperoleh berdasarkan transaksi jual beli yang terjadi secara wajar.
NJOP ini merupakan salah satu variabel pokok untuk menghitung PBB (Pajak Bumi Bangunan). Dalam prakteknya, NJOP menjadi dasar perhitungan PBB di sektor perkotaan dan pedesaan (PBB-P2) dan PBB sektor perhutanan, perkebunan, dan pertambangan (PBB-P3). Makin besar nilai NJOP-nya dan makin luas wilayah tanahnya maka makin besar pula nilai pajaknya.
Baca juga : Apa Itu Surat Keterangan Tanah dan Fungsinya?
NJOP ini sendiri ditentukan melalui perbandingan harga dengan objek lain yang sejenis, nilai perolehan baru, ataupun NJOP pengganti.
Sesuai dengan pembahasan diatas, fungsi NJOP dapat dibedakan menjadi 2 yakni:
-
Sebagai dasar perhitungan & pengenaan PBB.
-
Menaksir harga yang pantas untuk properti yang ingin dijual atau dibeli. Dalam hal ini NJOP berfungsi sebagai penentu harga paling minimal. Memeriksa NJOP yang tercantum dalam PBB merupakan hal yang harus kamu lakukan sebelum membeli/menjual tanah sehingga kamu bisa mendapatkan harga yang sesuai. Tidak terlalu mahal dan juga tidak terlalu rendah.
Sebagai tambahan informasi, nilai jual NJOP sendiri sifatnya tidak tetap alias bisa berubah-ubah. Tergantung pada perkembangan harga tanah dan kawasan di area tersebut. Kawasan dengan NJOP rendah sekalipun dapat mengalami peningkatan harga apabila harga tanah dan bangunan di kawasan tersebut mengalami kenaikan. Perkembangan kawasan seperti menjadi area industri, area wisata, dan menjadi kawasan yang semakin ramai juga bisa meningkatkan nilai NJOP.
Baca juga : Contoh Surat Perjanjian Jual Beli Tanah dalam Bentuk Teks dan Gambar
NJOP meter adalah salah satu aspek yang sangat penting sebagai patokan harga dari sebuah property. Nilai NJOP ini biasanya dievaluasi dan ditetapkan setiap 3 tahun sekali melalui Kementerian Keuangan, namun apabila ada kenaikan harga yang signifikan maka NJOP bisa ditetapkan setahun sekali.
Beda Antara NJOP dan NJKP
Pernahkah kamu mendengar tentang NJKP atau Nilai Jual Kena Pajak? Lalu, apa perbedaan antara NJKP dan NJOP? NJKP merupakan nilai jual objek yang masuk dalam perhitungan pajak terutang. Hal ini tercatat dalam Pasal 6 (3) Undang-Undang Pajak Bumi Bangunan. Artinya, NJKP ini merupakan bagian dari NJOP. Nilainya pun tak akan lepas dari besaran NJOP-nya.
Lalu, berapa nilai NJKP? Faktanya, nilai NJKP memiliki angka yang sama dengan nilai jual, atau bisa lebih rendah dan bisa juga lebih tinggi. Untuk besarannya, nilai NJKP ini serendah-rendahnya 20% dari nilai jual dan setinggi-tingginya 100% dari nilai tersebut.
Baca juga : Langkah Cepat Buat Sertifikat Tanah Elektronik
Ketentuan persentase NJKP sendiri telah ditetapkan oleh pemerintah melalui beberapa peraturan. Contoh, untuk perkebunan, kehutanan, dan pertambahangan persentase objek pajaknya adalah 40%. Sementara, untuk objek pajak lain (seperti tanah di wilayah perkotaan atau pedesaan) mesti dilihat dulu nilai NJOP terkaitnya.
Cara Menentukan NJOP Meter
Perhitungan NJOP suatu properti bisa berbeda. Tergantung harga jual tanah & bangunan diatasnya, lokasi, dan faktor lainnya. contoh: NJOP tanah di wilayah perkotaan biasanya lebih mahal dibandingkan NJOP per meter wilayah pedesaan.
Apabila ada transaksi jual beli, maka kamu bisa menentukan nilai NJOP ini dengan 3 cara, yakni:
-
Membandingkannya dengan Harga Objek Sejenis: cara pertama untuk menentukan nilai NJOP meter adalah dengan membandingkan suatu properti dengan objek pajak lainnya yang sejenis. Sejenis ini bisa dari sisi lokasi, spesifikasi dan karakteristiknya.
-
Menyamakannya dengan NJOP Pengganti: cara kedua adalah menentukannya dengan NJOP Pengganti. Hal ini dapat dilakukan apabila kamu tidak bisa menemukan objek sejenis yang berada di lokasi terdekat.
-
Menentukan nilai perolehan yang baru: cara terakhir untuk menentukan NJOP adalah menentukan nilai perolehan yang baru. Caranya adalah dengan menghitung total biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan objek pajak tersebut. Dalam hal ini, kamu harus mengetahui kondisi fisik dari bangunan yang ada diatasnya. Aktiva tetap seperti bangunan memiliki nilai penyusutan, jadi nilainya akan semakin berkurang dari tahun ke tahun. Apabila terjadi penyusutan, maka nilainya juga harus dikurangi dengan penyusutannya.
Baca juga : Contoh Surat Kepemilikan Tanah: Jenis, Syarat, dan Tahap
Cara Menghitung Nilai Total NJOP
Setelah kita membahas hal-hal umum seputar NJOP. Kita akan lanjut membahas seputar nilai NJOP per meter. NJOP meter adalah taksiran harga tanah dan bangunan yang dihitung berdasarkan luas dan zona rumah, nilainya dalam satuan meter. Untuk mengetahui nilainya, kamu bisa datang ke kantor kecamatan tempat tanah dan bangunan tersebut berada. Atau kamu juga bisa mengaksesnya melalui layanan online.
Jika kamu ingin mengetahui nilai total dari tanah dan bangunan yang ingin kamu beli, maka NJOP meter adalah salah satu komponen yang harus kamu ketahui terlebih dahulu. Berikut ini beberapa rumus yang bisa kamu gunakan untuk menghitung total nilai NJOP:
Langkah 1: Cara Menghitung Nilai Total NJOP
Cari tahu total luas tanah, total luas bangunan, dan NJOP per meter atas tanah dan bangunan tersebut. Contohnya, kamu membeli sebuah tanah dan bangunan di wilayah A dengan spesifikasi berikut:
-
Luas Tanah: 100 m2
-
Luas bangunan: 60 m2
-
NJOP meter tanah: Rp 1.000.000/m2
-
NJOP meter bangunan: Rp 2.000.000/m2
Baca juga : Cara Buat Sertifikat Tanah: Jalur Mandiri dan Menggunakan Jasa PPAT
Langkah 2: Cara Menghitung Nilai Total NJOP
Gunakan rumus berikut ini:
-
Luas tanah x NJOP meter tanah = total harga tanah
-
Luas bangunan x NJOP meter bangunan = total harga bangunan
-
Total harga tanah + total harga bangunan = nilai total properti/Nilai total NJOP/Harga Jual Properti (Tanah + Bangunan).
Langkah 3: Cara Menghitung Nilai Total NJOP
Mulailah menghitungnya, berdasarkan ilustrasi contoh diatas. Maka, nilai NJOP tanah & bangunan tersebut adalah:
-
Total Harga Tanah: 100 m2 x Rp 1.000.000 = Rp 100.000.000
-
Total Harga Bangunan: 60 m2 x Rp 2.000.000 = Rp 120.000.000
-
Total NJOP: Rp 100.000.000 + Rp 120.000.000 = Rp 220.000.000
Baca juga : Ini Dia Syarat Balik Nama Sertifikat Tanah yang Harus Kamu Persiapkan
Nilai tersebut dapat menjadi acuan atau patokan harga wajar atau harga minimal untuk unit properti yang ingin kamu beli. Mudah bukan cara menghitungnya?
NJOP Meter Dalam KIP Kuliah
Selain sebagai penentu harga jual properti dan besaran jumlah pajak yang harus dibayarkan. Nilai NJOP per meter ini memiliki peran penting dalam proses seleksi beasiswa KIP Kuliah lho. Nilai NJOP per meter untuk hunian yang ditempati oleh calon penerima KIP Kuliah akan jadi bahan pertimbangan penting untuk menilai apakah calon penerima layak/tidak layak menerima bantuan dana pendidikan program ini atau tidak.
Baca juga : Contoh Surat Hibah Tanah dan Pengertian Hibah Tanah + Dasar Hukumnya
Nah, itulah beberapa informasi seputar NJOP meter yang bisa brighton bagikan kali ini. Untuk kamu yang ingin cari rumah minimalis idaman, yang anti ribet club dan kamu bisa cari rumah di seluruh Indonesia kamu bisa kunjungi brighton ya!
Topik
Lihat Kategori Artikel Lainnya