Menu

KPR
FAQ
 
 
 

Pengusaha Properti Yakin Setoran Pajak Naik Jadi Rp 200 Triliun

 
Agen Properti

 

Pengusaha properti di Indonesia menaruh keyakinan besar terhadap peningkatan setoran pajak pada tahun ini. Mereka menyadari bahwa sektor properti memiliki peran penting dalam kontribusi terhadap penerimaan pajak negara. Berbagai faktor, seperti peningkatan aktivitas pembangunan dan transaksi properti, menjadi pendorong utama dalam optimisme ini. 

Terutama dengan adanya kebijakan yang mendukung investasi di sektor properti, para pengusaha percaya bahwa kontribusi mereka dalam bentuk pajak akan semakin meningkat. Selain itu, prospek pertumbuhan ekonomi yang membaik juga memberikan harapan lebih terhadap potensi peningkatan penerimaan pajak dari sektor properti.

Rekor Kontribusi Sektor Properti terhadap Penerimaan Pajak

Sekretaris Jenderal DPP REI, Raymond Ardan Arfandy, menyoroti capaian luar biasa sektor properti dalam hal penerimaan pajak. Dalam periode 2018 hingga 2022, sektor ini berhasil menyumbangkan penerimaan pajak sekitar Rp 185 triliun, setara dengan sekitar 9,26% dari total penerimaan pajak Pemerintah Pusat. 

Capaian ini mencerminkan kontribusi yang konsisten dari sektor properti terhadap pembangunan negara. Dengan terus meningkatnya jumlah pembangunan properti di Indonesia, diharapkan kontribusi pajak dari sektor ini juga akan terus bertambah. Hal ini menggambarkan bahwa sektor properti tidak hanya sebagai penggerak ekonomi nasional, tetapi juga sebagai salah satu penyokong utama keuangan negara.

Capaian Penerimaan Pajak Diproyeksikan Melampaui Rp200 Triliun

Raymond Arfandy menyatakan optimisme tinggi terkait pencapaian tahun ini. Dalam acara Rakerda REI Jakarta, ia menyampaikan keyakinannya bahwa kontribusi sektor properti terhadap pajak akan melampaui angka Rp200 triliun. Keyakinan ini didasarkan pada berbagai faktor, seperti perkiraan pertumbuhan ekonomi yang stabil dan kebijakan pemerintah yang mendukung sektor properti. 

Dengan adanya upaya-upaya untuk mendorong investasi dan pembangunan properti, serta peningkatan kepercayaan investor, para pelaku industri properti yakin bahwa mereka dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap penerimaan pajak negara. Hal ini mencerminkan optimisme yang positif terhadap peran sektor properti dalam memperkuat perekonomian Indonesia.

Peran Sektor Properti dalam Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Tidak hanya berkontribusi terhadap penerimaan pajak Pemerintah Pusat, sektor properti juga memiliki peran yang signifikan dalam Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dengan menciptakan PAD sebesar Rp 52,9 triliun per tahun, sektor properti turut berperan dalam memperkuat keuangan daerah. Dengan adanya pendapatan tambahan ini, pemerintah daerah dapat lebih leluasa dalam menjalankan program-program pembangunan dan pelayanan publik. 

Selain itu, kontribusi sektor properti terhadap PAD juga menjadi indikator penting dalam mengukur kesejahteraan masyarakat setempat, karena pembangunan properti juga akan berdampak pada peningkatan infrastruktur dan pelayanan publik di daerah tersebut. Dengan demikian, peran sektor properti tidak hanya terbatas pada tingkat nasional, tetapi juga berdampak secara langsung pada tingkat lokal.

Baca Juga : Perumahan di Bekasi dan Daftarnya, Cek Sekarang Juga Disini

Pengusaha Properti Yakin Setoran Pajak Naik Jadi Rp 200 Triliun 63

Dampak Positif Pembangunan Rumah Komersil

Pembangunan rumah komersil di Indonesia, yang mayoritas digarap oleh anggota REI, menjadi salah satu penyumbang utama dalam kontribusi sektor properti terhadap penerimaan pajak. Rumah komersil tidak hanya mencakup apartemen dan pusat perbelanjaan, tetapi juga mencakup gedung perkantoran dan industri. 

Kehadiran rumah komersil ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi melalui penjualan dan sewa, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan nilai properti di sekitarnya. Sebagai hasilnya, kontribusi pajak dari pembangunan rumah komersil menjadi sangat signifikan dalam meningkatkan penerimaan pajak negara.

Pada sisi lain, pembangunan rumah komersil juga memberikan dampak positif terhadap infrastruktur dan fasilitas publik di sekitarnya. Sebagai contoh, adanya pusat perbelanjaan baru mungkin mendorong pembangunan jalan-jalan akses baru atau peningkatan pelayanan transportasi publik di wilayah tersebut. 

Selain itu, pembangunan gedung perkantoran dan industri juga mungkin memicu investasi dalam penyediaan energi dan sumber daya lainnya. Dengan demikian, selain memberikan kontribusi langsung terhadap penerimaan pajak, pembangunan rumah komersil juga memiliki dampak positif yang lebih luas terhadap pembangunan dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Penyerapan Tenaga Kerja dan Dampaknya terhadap Penerimaan Pajak

Salah satu aspek penting dari kontribusi sektor properti adalah kemampuannya untuk menyerap tenaga kerja. Raymond Arfandy mengungkapkan bahwa sektor properti berhasil menyerap sekitar 13 juta orang tenaga kerja di seluruh Indonesia. 

Hal ini menciptakan peluang pekerjaan bagi banyak orang, baik langsung maupun tidak langsung, seperti pekerja konstruksi, arsitek, dan tenaga penjualan properti. Penyerapan besar-besaran ini tidak hanya membantu mengurangi tingkat pengangguran, tetapi juga meningkatkan daya beli masyarakat, yang pada gilirannya meningkatkan konsumsi dan penerimaan pajak dari sektor konsumen.

Dampak penyerapan tenaga kerja oleh sektor properti juga meluas ke sektor-sektor terkait, seperti industri material konstruksi dan jasa properti. Dengan adanya peningkatan permintaan akan bahan bangunan dan layanan terkait pembangunan properti, sektor-sektor ini juga mengalami pertumbuhan. 

Hal ini menciptakan efek domino yang positif dalam ekonomi, di mana pertumbuhan satu sektor menggerakkan pertumbuhan sektor lainnya. Sebagai hasilnya, kontribusi sektor properti terhadap penerimaan pajak tidak hanya berasal dari pendapatan langsung dari sektor tersebut, tetapi juga dari efek multiplier yang dihasilkan oleh ekosistem bisnis yang terkait dengannya.

Baca Juga : Perumahan di Tangerang, Wilayah Hunian Kondusif untuk Kehidupan Modern

Kontribusi terhadap Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Kontribusi terhadap Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Pentingnya sektor properti dalam kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional tidak dapat dipandang remeh. Dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar Rp2.349 triliun, setara dengan sekitar 14,6% dalam periode 2018-2022, sektor properti telah membuktikan dirinya sebagai salah satu motor penggerak utama ekonomi Indonesia. 

Pertumbuhan ekonomi yang kuat dalam sektor properti tidak hanya tercermin dalam angka-angka statistik, tetapi juga dalam dampak nyata yang dirasakan oleh masyarakat, seperti peningkatan lapangan kerja, kemajuan infrastruktur, dan peningkatan standar hidup.

Peningkatan investasi dan aktivitas ekonomi di sektor properti juga memiliki efek positif pada sektor-sektor terkait, seperti perbankan, perdagangan, dan industri material konstruksi. Dengan demikian, sektor properti berperan sebagai katalisator pertumbuhan ekonomi yang lebih luas, yang merangsang aktivitas ekonomi di seluruh rantai nilai. 

Dengan terus mengoptimalkan potensi sektor properti dan mendorong pertumbuhan berkelanjutan, diharapkan kontribusi sektor ini terhadap pertumbuhan ekonomi nasional akan terus meningkat, sehingga menciptakan kondisi yang lebih baik bagi kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Baca Juga : Perumahan di Depok, Hunian Pilihan Alternatif yang Dekat dengan Jakarta

Dalam menghadapi masa depan, tantangan dan peluang yang dihadapi oleh sektor properti menjadi semakin kompleks. Di tengah perkembangan teknologi dan perubahan pola konsumen, sektor properti dituntut untuk terus berinovasi dan beradaptasi. Penerapan teknologi digital, konsep pembangunan ramah lingkungan, serta pengembangan infrastruktur yang terintegrasi menjadi beberapa hal yang perlu diperhatikan secara serius.

Selain itu, sektor properti juga perlu memperhatikan aspek keberlanjutan (sustainability) dalam setiap kegiatan pembangunan. Hal ini tidak hanya mencakup aspek lingkungan, tetapi juga aspek sosial dan ekonomi. Dengan mengutamakan prinsip keberlanjutan dalam setiap tahapan pembangunan, sektor properti dapat memberikan dampak positif yang lebih besar bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.

Tantangan lain yang perlu dihadapi adalah dalam hal regulasi dan kebijakan pemerintah. Kebijakan yang mendukung investasi dan pertumbuhan sektor properti perlu terus didorong, sementara kebijakan yang bersifat proteksionis atau menghambat pertumbuhan industri perlu diminimalisir. Kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat menjadi kunci dalam menciptakan lingkungan bisnis yang kondusif dan berkelanjutan.

Dengan memperhatikan berbagai aspek tersebut, sektor properti di Indonesia diharapkan dapat terus menjadi salah satu pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional. Melalui kontribusi yang berkelanjutan dan bertanggung jawab, sektor properti memiliki potensi besar untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang.

Mari, jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi berbagai artikel menarik lainnya yang disajikan eksklusif oleh Brighton News! Sebagai sumber berita terpercaya dan terkini di Brighton, Brighton News menawarkan beragam konten informatif dan menarik yang mencakup berbagai topik menarik.

 

Topik

ListTagArticleByNews