9 Ciri Khas Rumah Scandinavian (Filosofi, Estetika & Tips Aplikasi)
Penulis: Editor Brighton
Brighton.co.id - Desain interior Scandinavian lebih dari sekadar estetika minimalis yang sedang tren; ini adalah sebuah filosofi hidup. Lahir dari kebutuhan akan fungsionalitas dan kenyamanan di tengah iklim Nordik yang menantang, gaya ini mengutamakan kesederhanaan, koneksi dengan alam, dan kehangatan.
Banyak orang menyamakannya dengan desain minimalis, namun Scandinavian memiliki "jiwa" yang berbeda—sebuah konsep yang dikenal sebagai hygge (kenyamanan) dan lagom (pas, tidak berlebihan).
Jika Anda mendambakan hunian yang tidak hanya cantik secara visual tetapi juga menenangkan jiwa dan fungsional, memahami ciri rumah Scandinavian adalah langkah awalnya.
Mari kita bedah 9 ciri utama yang mendefinisikan desain abadi ini.
Baca Juga: Cara Menghitung Biaya Balik Nama Sertifikat Rumah
Mengenal Desain Scandinavian
Merancang dan mengubah tampilan interior rumah adalah salah satu pekerjaan yang paling menyenangkan. Anda memiliki interior rumah Anda sebuah kanvas kosong yang akan Anda isi dengan kreativitas Anda. Kanvas tentu akan menggambarkan kepribadian Anda sebagai pemilik rumah dan mencerminkan sekaligus karakteristik interior yang akan Anda pilih.
Salah satu desain interior yang sedang populer saat ini adalah desain interior minimalis. Desain minimalis banyak diminati karena dapat dengan mudah diterapkan pada rumah yang memiliki ukuran terbatas untuk menciptakan ruangan dengan suasana yang terlihat lebih luas, seperti ilusi optik yang menarik.
Sama halnya dengan desain interior Scandinavian yang memiliki ciri khas tersendiri. Sebenarnya apa yang dimaksud dengan desain Scandinavian ? Desain Scandinavian merupakan salah satu desain yang dapat dikenali dari karakteristiknya yang sederhana dan minimalis. Sesuai dengan namanya, desain Scandinavian ini berasal dari negara-negara Nordik seperti Swedia, Norwegia, Denmark dan Islandia.
Pada awalnya, desain ini hanya populer dan juga diterapkan pada berbagai furnitur rumah, desain interior, dan tekstil. Namun, hingga saat ini desain sudah mulai merambah ke berbagai industri besar seperti teknik sipil, desain arsitektur hingga otomotif.
Baca Juga: Kenali 3 Jenis Pajak Jual Beli Rumah dan Cara Menghitungnya
1. Palet Warna Netral dan Terang (Basis Utama)
Ciri paling mudah dikenali dari rumah Scandinavian adalah dominasi palet warna netral dan terang. Putih, abu-abu muda, beige, dan krem pucat adalah fondasinya.
-
Why (Filosofi): Di negara-negara Skandinavia (seperti Denmark, Swedia, dan Norwegia), musim dingin berlangsung panjang dan gelap. Penggunaan warna-warna terang ini adalah strategi untuk memaksimalkan dan memantulkan cahaya alami yang terbatas, membuat ruangan terasa lebih lapang, cerah, dan positif.
-
Tips Aplikasi: Gunakan putih (seperti off-white atau broken white agar tidak kaku) sebagai warna dominan (sekitar 60%). Tambahkan abu-abu muda sebagai warna sekunder (30%).
2. Pencahayaan Maksimal: Alami dan Buatan
Pencahayaan adalah raja dalam desain Scandinavian.
-
Cahaya Alami: Jendela besar, seringkali tanpa gorden atau hanya menggunakan tirai tipis (vitrase), adalah pemandangan umum. Tujuannya adalah membiarkan cahaya matahari masuk sebanyak mungkin tanpa halangan.
-
Cahaya Buatan (Layering): Karena cahaya alami terbatas, pencahayaan buatan sangat penting. Desain ini menggunakan layering (pelapisan) lampu:
-
Ambient: Lampu gantung simpel di tengah ruangan.
-
Task: Lampu meja untuk bekerja atau lampu lantai di sudut baca.
-
Accent: Lampu dinding (sconce) atau bahkan lilin untuk menciptakan hygge.
-
3. Material Alami: Kayu di Mana-Mana
Jika warna netral adalah fondasinya, kayu adalah jiwanya. Ini adalah elemen wajib untuk menghangatkan palet warna yang sejuk dan menciptakan koneksi dengan alam.
-
Why (Filosofi): Mencerminkan kecintaan orang Skandinavia pada alam bebas (hutan, danau). Kayu membawa elemen organik ke dalam rumah.
-
Jenis Kayu: Biasanya menggunakan kayu berwarna terang, seperti pinus (pine), birch, ash, atau oak ringan.
-
Aplikasi: Lantai kayu (wajib!), furnitur (meja, kursi), panel dinding, hingga aksen pada countertop dapur.
4. Furnitur Fungsional dengan Garis Bersih (Clean Lines)
Inilah yang sering disalahartikan sebagai minimalis. Furnitur Scandinavian mengutamakan fungsionalitas di atas segalanya. Setiap perabot harus memiliki tujuan yang jelas.
-
Filosofi Lagom: Konsep Swedia "lagom" berarti "pas" atau "secukupnya"—tidak terlalu banyak, tidak terlalu sedikit. Furnitur tidak boleh memenuhi ruangan.
-
Ciri Furnitur: Desainnya simpel, garis-garisnya bersih (clean lines), ramping, dan seringkali memiliki kaki-kaki yang terekspos untuk memberi kesan ringan dan lapang di lantai.
5. Konsep Hygge: Kenyamanan adalah Kunci
Inilah pembeda utama Scandinavian dengan minimalis murni. Hygge (diucapkan 'hoo-ga') adalah konsep Denmark tentang kenyamanan, kehangatan, dan kebersamaan. Rumah harus menjadi tempat berlindung yang paling nyaman.
-
Cara Menciptakan Hygge:
-
Tekstil Lembut: Selimut rajut tebal (chunky knit), bantal sofa yang empuk, dan karpet berbulu (seperti faux fur atau wol).
-
Kehangatan: Cahaya lilin, aroma yang menenangkan, dan sudut baca (reading nook) yang nyaman.
-
6. Tata Ruang Terbuka (Open-Plan Layout)
Untuk memaksimalkan interaksi sosial dan aliran cahaya, rumah Scandinavian seringkali meminimalisir sekat. Dapur, ruang makan, dan ruang tamu seringkali menyatu dalam satu area besar yang lapang. Ini menciptakan nuansa kebersamaan dan fungsionalitas.
7. Tanaman Hijau sebagai Aksen Kehidupan
Di tengah palet warna yang didominasi netral dan kayu, tanaman hijau dalam ruangan (indoor plants) memegang peran vital.
-
Why (Filosofi): Mereka berfungsi sebagai biophilic design, yaitu membawa elemen kehidupan alam luar ke dalam.
-
Aplikasi: Tanaman seperti Monstera, Pothos (sirih gading), atau Fiddle Leaf Fig dalam pot keramik sederhana sangat populer. Mereka memberikan kontras warna yang menyegarkan.
8. Penyimpanan Cerdas dan Tersembunyi (Smart Storage)
Sesuai dengan prinsip lagom dan fungsionalitas, rumah harus rapi dan bebas dari kekacauan (clutter-free). Untuk mencapainya, desain Scandinavian sangat bergantung pada solusi penyimpanan yang cerdas.
-
Contoh: Lemari built-in yang menyatu dengan dinding, rak gantung modular, atau furnitur multifungsi (seperti storage bed atau meja kopi dengan laci tersembunyi).
9. Aksen Tekstur, Bukan Pola
Bagaimana agar ruangan serba putih dan abu-abu tidak terasa membosankan? Jawabannya adalah tekstur.
Desain Scandinavian tidak bermain dengan pola yang ramai atau warna-warni yang mencolok. Sebaliknya, ia menciptakan kedalaman visual melalui permainan tekstur yang berbeda.
-
Contoh Kombinasi Tekstur:
-
Sofa kain bouclé (bulu domba).
-
Karpet anyaman goni (jute).
-
Bantal sofa berbahan linen.
-
Selimut rajut wol.
-
Dinding bata ekspos yang dicat putih (tekstur kasar).
-
Ciri Khas Interior Rumah Scandinavian
Mendesain interior rumah adalah sebuah kesenangan tersendiri. Anda memiliki kebebasan untuk menciptakan karakteristik isi rumah Anda. Setiap desain interior memiliki ciri khas tersendiri, begitu juga dengan interior Scandinavian yang memiliki ciri khas tersendiri. Berikut beberapa interior khas Scandinavian yang perlu Anda ketahui:
Tidak Menggunakan Karpet
Mungkin Anda sering melihat rumah yang menggunakan karpet untuk mempertegas tampilan rumah. Hal ini berbeda dengan desain ala Scandinavian yang sama sekali tidak menggunakan karpet pada gaya desain utamanya. Lantai di rumah yang memiliki desain ini sama sekali tidak membutuhkan karpet.
Baca Juga: Ini Cara Menghitung Biaya Renovasi Rumah yang Benar
Warna Cerah Sederhana
Desain Scandinavian memiliki hubungan yang sangat erat dengan permainan warna-warna cerah yang simpel dan lembut. Warna-warna ini dipilih karena negara-negara Nordik umumnya memiliki musim dingin yang sangat panjang dan jarang terkena sinar matahari. Oleh karena itu, penggunaan warna cerah sebagai salah satu cara untuk memaksimalkan interior agar terlihat lebih cerah.
Baca Juga: Estimasi Biaya Bangun Rumah Per Meter Terlengkap
Memanfaatkan Elemen Kayu
Salah satu keunikan desain Scandinavian adalah terdapat elemen kayu yang sangat indah. Hampir semua furniture yang ada memiliki elemen kayu yang sangat kental, bahkan tidak sedikit furniture yang seluruhnya terbuat dari kayu. Warna kayu yang digunakan juga kayu dengan warna cerah dan indah untuk memberikan perpaduan unsur warna yang sangat indah.
Baca Juga: 8+ Cara Menghemat Energi Di Rumah yang Mudah Dilakukan
Tarikan Garis Yang Bersih
Banyak orang menyukai desain interior Scandinavian karena memiliki garis-garis yang bersih dan tegas. Semua detail objek yang ada juga sangat sederhana tanpa ada hiasan yang berlebihan dan norak. Garis tegas juga akan membuat ruangan terlihat lebih menarik dan terlihat luas.
Ruangan Yang Tertata Rapi Dan Tidak Terisi Penuh
Rumah mungil harus memiliki interior yang rapi, tanpa ada barang-barang yang bisa membuat rumah ramai. Desain interior ala Scandinavian juga mengharuskan isi ruangan yang Anda miliki harus tertata rapi dan tidak dipenuhi barang-barang.
Aksen Yang Sederhana
Desain Scandinavian sangat khas dengan aksen sederhana dan tidak berlebihan. Carilah furnitur yang berukuran kecil dan memiliki warna gelap untuk menciptakan kontras yang sangat indah dan menarik. Hindari membeli barang atau furnitur yang terlalu banyak aksen. Pasalnya, interior bergaya Scandinavian tidak membutuhkan terlalu banyak aksen.
Memaksimalkan Masuknya Sinar Matahari
Rumah yang baik dan menarik adalah rumah yang dapat dimasuki sinar matahari dalam jumlah yang cukup. Sama halnya dengan rumah yang memiliki sentuhan Scandinavian yang identik dengan penggunaan jendela besar yang berfungsi memaksimalkan pencahayaan yang masuk ke dalam rumah.
Sentuhan Tanaman Hias
Rumah yang bagus tentunya harus memiliki sentuhan warna hijau dari tanaman hias. Desain Scandinavian juga identik dengan penambahan tanaman hias berukuran kecil untuk memberikan efek menyegarkan pada interior rumah Anda.
Tips Menerapkan Desain Scandinavian di Rumah Indonesia
Meskipun lahir di iklim dingin, prinsip Scandinavian sangat bisa diterapkan di Indonesia:
-
Jika Rumah Kurang Cahaya Alami: Gunakan cat putih bersih di seluruh dinding dan plafon. Tambahkan cermin besar untuk memantulkan cahaya. Perbanyak titik lampu dengan warm white (putih hangat) untuk menghindari kesan dingin.
-
Memilih Furnitur Lokal: Anda tidak perlu membeli furnitur impor. Banyak perajin lokal (misalnya di Jepara atau Yogyakarta) yang bisa membuat furnitur custom dengan desain clean lines. Kayu jati belanda (pinus) atau kayu sungkai sangat cocok untuk nuansa ini.
-
Adaptasi Lantai: Jika lantai kayu solid terlalu mahal, Anda bisa menggunakan alternatif seperti lantai vinyl (SPC) motif kayu terang atau semen ekspos yang dipadukan dengan karpet.
-
Kombinasi Tropis: Untuk sentuhan lokal, Anda bisa menggabungkannya dengan elemen tropis ringan, seperti furnitur rotan yang dicat netral atau tanaman tropis.
Kesimpulan Brighton: Ciri Khas Rumah Scandinavian Lebih dari Sekadar Gaya
Ciri rumah Scandinavian membuktikan bahwa sebuah hunian tidak perlu dipenuhi barang mewah untuk terasa nyaman. Dengan fokus pada fungsionalitas, cahaya, koneksi ke alam, dan kenyamanan (hygge), desain ini menciptakan ruang yang menenangkan jiwa, rapi, dan abadi.
Siap menemukan properti dengan desain Scandinavian impian Anda? Atau mencari rumah yang bisa Anda transformasikan? Agen profesional Brighton siap membantu Anda menemukan hunian yang sesuai dengan gaya hidup Anda.
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan): Ciri Khas Rumah Scandinavian
Q: Apa beda utama desain Scandinavian dengan Minimalis?
A: Minimalis berfokus pada "membuang yang tidak perlu" (essentials only) dan bisa terasa kaku atau dingin. Scandinavian, meskipun juga simpel, berfokus pada "kenyamanan dan kehangatan" (konsep hygge). Ia lebih 'hidup' dengan penggunaan tekstil, kayu, dan tanaman.
Q: Apakah Scandinavian sama dengan Japandi?
A: Tidak. Japandi adalah gaya hibrida yang menggabungkan fungsionalitas Scandinavian dengan keanggunan rustik Jepang (Wabi-Sabi). Japandi cenderung menggunakan palet warna yang sedikit lebih gelap (seperti beige tua, cokelat) dan elemen seperti bambu atau keramik.
Q: Warna cat apa yang paling cocok untuk dinding rumah Scandinavian?
A: Pilihan teraman dan paling otentik adalah warna putih (off-white, broken white), abu-abu sangat muda (seperti light grey), atau greige (abu-abu campur beige) yang pucat.
Jadikan Brighton Partner Properti Terbaik Anda
Ingin tahu lebih lanjut seputar ciri khas rumah scandinavian atau jenis rumah lainnya? Tim profesional Brighton siap membantu Anda menganalisis pasar dan menemukan properti yang tepat.
Brighton Real Estate Indonesia siap membantu Anda dalam setiap tahap, mulai dari konsultasi desain hingga proses jual beli properti. Tim ahli kami akan memberikan panduan dan rekomendasi terbaik di pasar.
Dapatkan lebih banyak tips dan wawasan mendalam seputar dunia properti dengan membaca artikel-artikel lainnya di Brighton.co.id. Jika Anda siap untuk mulai mencari, jelajahi ribuan pilihan properti di seluruh Indonesia melalui laman properti dijual Brighton sekarang juga!
Jadi, temukan rumah impian Anda di Jakarta Bandung, Surabaya, Tangerang, Semarang, Medan, atau kota-kota favorit lainnya —sekarang juga!
Itulah penjelasan lengkap terkait 9 Ciri Khas Rumah Scandinavian (Filosofi, Estetika & Tips Aplikasi). Semoga informasi yang kami berikan bermanfaat, terutama bagi Anda yang hendak membeli rumah, apartemen, atau jenis properti lainnya. (Why)
Brighton.co.id: Situs jual beli properti terbaik, terlengkap, dan terpercaya
Temukan ribuan listing rumah, apartemen, tanah, villa, ruko, dan gudang hanya di Brighton Real Estate
Topik
Lihat Kategori Artikel Lainnya