Menu

KPR
FAQ
 
 
 

Beda Komplek Perumahan, Cluster, Kota Mandiri, Perkampungan

 
Rumah

Brighton.co.id - Komplek perumahan adalah kawasan tempat tinggal yang terdiri dari sejumlah rumah yang dibangun secara terencana oleh pengembang. Lingkungan ini biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti jalan, taman, tempat ibadah, hingga sistem keamanan. 

Karena dirancang dalam satu sistem, rumah-rumah di dalamnya cenderung memiliki desain yang seragam dan lingkungan yang lebih tertata. Lingkungan tempat tinggal yang nyaman memang berhubungan erat dengan jenis pemukimannya, apakah dalam komplek perumahan, cluster, kawasan hunian kota mandiri, atau bahkan di daerah perkampungan. 

Macam-macam jenis pemukiman memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing. Itu sebab salah satu jenis tempat tinggal yang banyak dicari orang adalah rumah di kawasan perumahan yang didukung berbagai fasilitas hunian dan lingkungan yang tertata dengan baik.

Bagi Anda yang sedang cari-cari rumah–baik untuk ditinggali atau sebagai investasi, ada beberapa hal yang perlu Anda pahami sebelum memutuskan untuk membeli rumah di lingkungan komplek perumahan, cluster kawasan hunian kota mandiri, atau bahkan rumah second di daerah perkampungan. 

Dalam artikel ini, Anda akan menemukan pembahasan lengkap seputar:

  • Pengertian komplek perumahan

  • Jenis-jenis komplek perumahan

  • Keunggulan tinggal di komplek perumahan

  • Perbedaan komplek dengan perumahan secara umum

  • Perbedaan komplek perumahan dengan cluster

  • Perbedaan komplek perumahan dengan kawasan hunian kota mandiri

  • Perbedaan komplek perumahan dengan hunian di perkampungan

Dengan informasi yang lengkap ini, Anda jadi lebih mudah mengambil keputusan untuk menentukan tinggal di komplek, perumahan, cluster, kota mandiri, atau beli rumah second, baik rumah di Jakarta Selatan, rumah di Jakarta Barat, rumah di Jakarta Timur, Bintaro, atau bahkan perumahan di Pantai Indah Kapuk sekalipun. Langsung aja kita bahas!

Apa Itu Komplek Perumahan

Komplek perumahan adalah kelompok bangunan hunian yang berada dalam satu kawasan yang dirancang secara menyeluruh oleh developer. Biasanya, rumah-rumah di dalamnya memiliki desain serupa dan mengikuti standar penataan ruang tertentu.

Menurut UU No. 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman, komplek perumahan termasuk dalam kategori permukiman yang dilengkapi prasarana dan sarana dasar seperti jalan, saluran air, fasilitas umum, dan ruang terbuka hijau.

Jenis-Jenis Komplek Perumahan

Secara umum setiap lingkungan hunian seperti ini memang memiliki ciri yang sama, namun ada hal-hal tertentu yang membuatnya bisa dibagi menjadi beberapa jenis. Pembagian tersebut bisa berdasarkan harga, peruntukan, atau sumber dana pengembangan. Berikut beberapa jenisnya:

1. Komersil

Dibangun oleh pengembang untuk dijual ke pasar bebas. Biasanya menyasar kalangan menengah ke atas. Fasilitasnya lengkap dan desain rumah lebih modern.

2. Subsidi

Merupakan proyek pemerintah untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Harganya lebih murah, tapi luas dan kualitas bangunannya standar.

3. Syariah

Dikembangkan tanpa campur tangan bank konvensional. Pembelian rumah dilakukan dengan skema tanpa riba, sesuai prinsip syariah Islam.

4. Elit

Segmen premium dari komplek perumahan. Rumah luas, keamanan ketat, dan fasilitas seperti club house atau lapangan olahraga tersedia.

Keunggulan Komplek Perumahan 

komplek perumahan cluster 4

Tinggal di lingkungan hunian seperti ini memiliki lebih banyak keuntungannya dibanding jenis pemukiman lainnya.

Dari segi harga, komplek perumahan biasanya memang relatif lebih mahal dibanding rumah di perkampungan. Namun tentu harga tersebut sepadan dengan beberapa keunggulan yang menyertainya. 

Dalam beberapa hal, tinggal di lingkungan hunian seperti ini memiliki lebih banyak keuntungannya dibanding jenis pemukiman lainnya. Berikut adalah keunggulannya:

  • Lingkungan tertata rapi: Jalanan, sistem drainase, dan tata ruang diatur dengan baik.

  • Keamanan lebih terjamin: Adanya gerbang dan petugas keamanan membuat penghuni lebih tenang.

  • Fasilitas lengkap: Taman, musala, tempat bermain anak, bahkan pusat kebugaran tersedia tergantung kelas perumahan.

  • Lingkungan sosial stabil: Karena segmen ekonomi penghuninya serupa, interaksi sosial cenderung lancar.

  • Jauh dari kebisingan: Letaknya biasanya di area yang jauh dari lalu lintas padat.

Perbedaan Komplek dan Perumahan

Meskipun sering dianggap sama, sebenarnya komplek adalah bagian dari perumahan.

Aspek

Komplek Perumahan

Perumahan (Umum)

Skala

Satu blok atau kawasan kecil

Bisa terdiri dari banyak komplek

Desain

Seragam, dirancang satu tema

Beragam, tergantung pengembang

Fasilitas

Tertentu sesuai blok

Bisa lebih lengkap jika skala besar

Komplek dan perumahan adalah dua istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan sekelompok rumah yang dibangun di suatu area. Meskipun keduanya merujuk pada kawasan tempat tinggal, terdapat beberapa perbedaan mendasar di antara keduanya:

Komplek

  • Variasi Desain: Rumah-rumah dalam komplek umumnya memiliki desain yang beragam karena pengembang memberikan kebebasan kepada pemilik untuk mengubah fasad dan merenovasi rumah sesuai keinginan.

  • Fasilitas Terbatas: Fasilitas penunjang di komplek biasanya lebih sedikit dan standar, seperti tempat ibadah atau taman bermain sederhana.

  • Keamanan Bervariasi: Sistem keamanan di komplek bisa beragam, tergantung inisiatif warga dan biasanya tidak seketat perumahan.

  • Lingkungan Sosial Lebih Kolektif: Karena dihuni oleh beragam kalangan, interaksi sosial dan gotong royong antar warga komplek cenderung lebih tinggi.

  • Harga Lebih Fleksibel: Harga rumah di komplek lebih bervariasi dan seringkali dipengaruhi oleh nilai jual tanah di kawasan tersebut.

  • Jumlah Unit Lebih Banyak: Komplek biasanya dibangun di lahan yang luas sehingga dapat menampung lebih banyak unit rumah.

Perumahan

  • Desain Seragam: Rumah-rumah dalam perumahan memiliki desain yang cenderung seragam karena pengembang menerapkan aturan yang ketat terkait fasad dan struktur bangunan.

  • Fasilitas Lebih Lengkap: Perumahan umumnya dilengkapi fasilitas penunjang yang lebih lengkap, seperti taman, sarana olahraga, minimarket, dan sistem keamanan terpadu.

  • Keamanan Terjamin: Perumahan seringkali menerapkan sistem keamanan yang lebih ketat dengan one-gate system, pos penjagaan, dan CCTV.

  • Lingkungan Sosial Lebih Tertutup: Kehidupan sosial di perumahan cenderung lebih tertutup karena fasilitas dan keamanan sudah dikelola oleh pengembang.

  • Harga Lebih Stabil: Harga rumah di perumahan umumnya lebih stabil dan dipengaruhi oleh lokasi, ukuran, dan reputasi pengembang.

  • Jumlah Unit Terbatas: Perumahan, terutama yang modern dengan konsep cluster atau townhouse, biasanya memiliki jumlah unit yang lebih sedikit.

Jika Anda mencari lingkungan dengan kebebasan desain rumah dan interaksi sosial yang tinggi dengan fasilitas standar, komplek bisa menjadi pilihan. Namun, jika Anda mengutamakan keamanan, fasilitas lengkap, dan desain rumah yang seragam, perumahan mungkin lebih sesuai.

Beda Komplek Perumahan, Cluster, Kota Mandiri, Perkampungan 63

Perbedaan Komplek Perumahan dan Cluster

Untuk memudahkan memahami perbedaan keduanya, simak penjelasannya berikut ini:

Aspek

Komplek Perumahan

Cluster

Luas kawasan

Lebih besar

Relatif kecil

Jumlah rumah

Ratusan

Puluhan

Fasilitas

Lengkap

Terbatas

Sistem keamanan

Terpusat

Umumnya swadaya warga 

Perbedaan antara komplek perumahan dan cluster secara lebih rinci:

Komplek Perumahan

  • Skala Lebih Luas: Komplek perumahan biasanya dibangun di atas lahan yang lebih luas dan terdiri dari berbagai jenis rumah dengan desain yang beragam.

  • Fasilitas Standar: Fasilitas di dalam komplek perumahan cenderung lebih umum dan standar, seperti jalan lingkungan, tempat ibadah, dan mungkin taman bermain sederhana.

  • Keamanan Bervariasi: Tingkat keamanan di komplek perumahan bisa berbeda-beda, tergantung pada inisiatif warga atau pengembang, dan biasanya tidak seketat cluster.

  • Desain Rumah Bervariasi: Rumah-rumah dalam komplek seringkali memiliki desain yang berbeda-beda karena pemilik memiliki lebih banyak kebebasan untuk merenovasi atau membangun dengan gaya yang disukai.

  • Interaksi Sosial Lebih Luas: Karena dihuni oleh beragam kalangan dengan latar belakang yang berbeda, interaksi sosial di komplek perumahan cenderung lebih luas dan beragam.

  • Harga Lebih Fleksibel: Harga rumah di komplek perumahan bisa sangat bervariasi tergantung pada ukuran, desain, dan lokasi di dalam komplek tersebut.

  • Jumlah Unit Lebih Banyak: Komplek perumahan umumnya menampung jumlah unit rumah yang lebih banyak dibandingkan cluster.

Cluster

  • Skala Lebih Kecil dan Eksklusif: Cluster merupakan bagian dari suatu perumahan yang lebih besar, dibangun dalam area yang lebih terbatas dan memiliki kesan lebih eksklusif.

  • Fasilitas Lebih Terpusat dan Eksklusif: Cluster biasanya memiliki fasilitas internal yang lebih terpusat dan eksklusif untuk penghuninya, seperti one-gate system, keamanan 24 jam, CCTV, taman privat, kolam renang, atau clubhouse.

  • Keamanan Lebih Terjamin: Sistem keamanan di cluster umumnya lebih ketat dengan satu pintu masuk (one-gate system) yang dijaga oleh petugas keamanan dan sering dilengkapi dengan CCTV.

  • Desain Rumah Seragam: Salah satu ciri khas utama cluster adalah desain rumah yang seragam atau memiliki konsep yang sangat mirip antara satu unit dengan unit lainnya.

  • Komunitas Lebih Tertutup dan Erat: Karena jumlah unit yang lebih sedikit dan fasilitas yang terpusat, komunitas di dalam cluster cenderung lebih tertutup dan interaksi antar tetangga bisa lebih erat.

  • Harga Relatif Lebih Tinggi: Harga rumah di cluster umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan rumah di komplek perumahan biasa karena faktor keamanan, fasilitas eksklusif, dan desain yang terencana.

  • Jumlah Unit Terbatas: Cluster memiliki jumlah unit rumah yang lebih sedikit dibandingkan dengan komplek perumahan.

Sederhananya, cluster dapat dianggap sebagai sebuah lingkungan perumahan yang lebih kecil, terencana, dan eksklusif di dalam suatu komplek perumahan yang lebih besar atau sebagai konsep perumahan tersendiri dengan fokus pada keamanan dan fasilitas bersama yang lebih privat.

Perbedaan Komplek Perumahan dan Kawasan Hunian Kota Mandiri

Untuk memudahkan memahami perbedaan keduanya, simak penjelasannya berikut ini:

Aspek

Komplek Perumahan

Kawasan Kota Mandiri

Cakupan

Tempat tinggal saja

Termasuk perumahan, sekolah, mal, perkantoran

Pengembang

Developer perumahan

Konsorsium atau pengembang besar

Fasilitas

Terbatas untuk penghuni

Skala kota: rumah sakit, universitas, dll.

Komplek perumahan dan kawasan hunian kota mandiri adalah dua konsep pengembangan properti yang berbeda secara signifikan, terutama dalam skala, fasilitas, dan kemandiriannya. Berikut penjelasannya:

Komplek Perumahan

  • Skala: Biasanya merupakan pengembangan properti dengan skala yang lebih kecil, fokus utama pada penyediaan tempat tinggal.

  • Fasilitas: Fasilitas yang tersedia umumnya terbatas pada kebutuhan dasar seperti jalan lingkungan, tempat ibadah, taman bermain sederhana, dan mungkin minimarket skala kecil.

  • Kemandirian: Sangat bergantung pada infrastruktur dan fasilitas di luar area komplek untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari penghuninya (seperti pusat perbelanjaan besar, rumah sakit, sekolah, perkantoran).

  • Perencanaan: Perencanaan cenderung fokus pada tata letak rumah dan fasilitas internal yang terbatas.

  • Pengembang: Bisa dikembangkan oleh pengembang skala kecil hingga menengah.

  • Contoh: Sebagian besar perumahan yang kita temui di perkotaan, yang terdiri dari beberapa blok rumah dengan fasilitas standar.

Kawasan Hunian Kota Mandiri

  • Skala: Merupakan pengembangan properti dengan skala yang sangat besar, dirancang sebagai sebuah kota yang dapat berfungsi secara mandiri.

  • Fasilitas: Dilengkapi dengan fasilitas yang sangat lengkap dan terintegrasi, mencakup area residensial (berbagai tipe rumah dan apartemen), pusat komersial dan bisnis (mall, ruko, perkantoran), fasilitas pendidikan (sekolah dari berbagai jenjang, universitas), fasilitas kesehatan (rumah sakit, klinik), area rekreasi dan olahraga (taman luas, lapangan, clubhouse), serta infrastruktur yang memadai (jalan lebar, akses tol, transportasi internal).

  • Kemandirian: Dirancang untuk meminimalkan kebutuhan penghuninya untuk keluar dari kawasan tersebut dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, pekerjaan, pendidikan, kesehatan, dan rekreasi. Memiliki pertumbuhan ekonomi sendiri di dalam kawasan.

  • Perencanaan: Perencanaan sangat komprehensif dan melibatkan ahli di berbagai bidang (arsitektur, tata kota, ekonomi, lingkungan) untuk menciptakan lingkungan yang terintegrasi dan berkelanjutan.

  • Pengembang: Biasanya dikembangkan oleh pengembang properti skala besar dengan visi jangka panjang dan kemampuan investasi yang besar.

  • Contoh: BSD City, Alam Sutera, Lippo Karawaci, Kota Jababeka.

Sederhananya, komplek perumahan fokus pada penyediaan rumah, sedangkan kawasan hunian kota mandiri membangun sebuah ekosistem lengkap layaknya sebuah kota dalam skala besar. Kota mandiri memiliki visi untuk menciptakan lingkungan yang memungkinkan penghuninya untuk hidup, bekerja, belajar, dan bermain tanpa harus banyak bergantung pada wilayah di luar kawasan tersebut.

Perbedaan Komplek Perumahan dan Rumah di Perkampungan 

komplek perumahan 1

Rumah di perkampungan merupakan bagian dari struktur sosial dan fisik yang telah ada lama dengan karakteristik yang lebih organik dan beragam.

Untuk memudahkan memahami perbedaan keduanya, simak penjelasannya berikut ini:

Aspek

Komplek Perumahan

Perkampungan

Tata ruang

Diatur oleh pengembang

Bebas, tergantung warga

Desain rumah

Seragam

Sangat beragam

Fasilitas

Ada taman, tempat ibadah, keamanan

Terbatas, umumnya pakai fasilitas publik

Harga

Lebih mahal, sesuai fasilitas

Lebih terjangkau

Berikut adalah penjelasan rinci terkait perbedaan antara komplek perumahan dan rumah di perkampungan:

Komplek Perumahan

  • Pengembang: Biasanya dibangun dan dikelola oleh pengembang properti.

  • Perencanaan: Memiliki perencanaan tata ruang yang terstruktur dan seragam, termasuk desain rumah, jalan, dan fasilitas.

  • Fasilitas: Umumnya dilengkapi dengan fasilitas internal seperti jalan lingkungan yang tertata, penerangan jalan, dan terkadang fasilitas tambahan seperti taman bermain, tempat ibadah, atau sistem keamanan.

  • Legalitas: Biasanya memiliki legalitas yang jelas dan terorganisir, seperti sertifikat hak milik (SHM) atau hak guna bangunan (HGB) yang diterbitkan oleh badan pertanahan yang sah.

  • Infrastruktur: Didukung oleh infrastruktur yang dibangun oleh pengembang, seperti jaringan listrik, air bersih, dan drainase yang terencana.

  • Komunitas: Komunitas cenderung terbentuk dari orang-orang yang membeli rumah di sana, bisa berasal dari berbagai latar belakang. Interaksi sosial mungkin lebih terstruktur melalui kegiatan yang diorganisir.

  • Harga: Harga rumah di komplek perumahan umumnya lebih tinggi dibandingkan rumah di perkampungan karena faktor perencanaan, fasilitas, dan legalitas yang terjamin.

  • Desain Rumah: Cenderung memiliki desain yang seragam atau mengikuti konsep tertentu yang ditetapkan oleh pengembang.

Rumah di Perkampungan

  • Pembangunan: Biasanya dibangun secara individual atau turun-temurun oleh pemilik tanah atau masyarakat setempat.

  • Perencanaan: Pembangunan rumah seringkali mengikuti pola yang sudah ada atau menyesuaikan dengan kondisi lahan dan kebutuhan pemilik, tanpa perencanaan yang seragam.

  • Fasilitas: Fasilitas umumnya berupa fasilitas umum yang ada di desa atau kampung tersebut, seperti jalan desa, sumber air komunal (sumur atau sungai), dan penerangan jalan yang mungkin terbatas.

  • Legalitas: Legalitas tanah dan bangunan bisa bervariasi. Beberapa memiliki sertifikat yang jelas, sementara yang lain mungkin masih berupa surat keterangan kepemilikan adat atau girik. Proses legalisasi bisa lebih kompleks.

  • Infrastruktur: Infrastruktur bergantung pada ketersediaan di desa atau kampung tersebut, yang mungkin tidak selalu terencana dengan baik seperti di komplek perumahan (misalnya, sistem drainase yang kurang baik atau keterbatasan akses air bersih).

  • Komunitas: Komunitas di perkampungan biasanya lebih erat dan didasarkan pada hubungan kekeluargaan, sejarah tinggal bersama, dan tradisi lokal yang kuat. Interaksi sosial terjadi secara alami dan informal.

  • Harga: Harga rumah dan tanah di perkampungan umumnya lebih rendah dibandingkan di komplek perumahan, meskipun di beberapa lokasi yang strategis atau memiliki nilai sejarah/budaya tinggi bisa berbeda.

  • Desain Rumah: Desain rumah sangat bervariasi, mencerminkan preferensi dan kemampuan ekonomi pemilik, serta pengaruh arsitektur tradisional setempat.

Singkatnya, komplek perumahan adalah produk dari pengembangan properti modern dengan penekanan pada keteraturan, fasilitas, dan legalitas yang jelas, sementara rumah di perkampungan merupakan bagian dari struktur sosial dan fisik yang telah ada lama dengan karakteristik yang lebih organik dan beragam.

Jadi komplek perumahan bukan cuma soal rumah yang berjajar rapi. Ia mencerminkan gaya hidup yang terorganisir, praktis, dan lebih aman. Dengan memahami jenis dan perbedaannya, Anda bisa memilih hunian yang sesuai dengan kebutuhan, gaya hidup, dan anggaran.

Ingat, beli rumah itu bukan cuma beli bangunan. Anda juga beli lingkungan. Maka pastikan Anda tahu apa yang Anda dapat sebelum tanda tangan akad.

Itulah penjelasan lengkap terkait Pengertian dan Perbedaan Komplek Perumahan dan Cluster. Semoga informasi yang kami berikan bermanfaat, terutama bagi Anda yang hendak membeli rumah, apartemen, atau jenis properti lainnya. (Why)

Brighton.co.id: Situs jual beli properti terbaik, terlengkap, dan terpercaya

Temukan ribuan listing rumah, apartemen, tanah, villa, ruko, dan gudang hanya di Brighton Real Estate 

 

Topik

ListTagArticleByNews