Modal Kecil Memulai Investasi Properti
Prinsip dasar dari investasi adalah penanaman modal pada satu instrumen untuk mendapatkan keuntungan pada kurun waktu tertentu. Investasi properti berarti menanamkan modal pada instrumen properti. Investasi properti kerap dikaitkan dengan modal besar sebab melibatkan kepemilikan atas aset. Namun dengan modal kecil juga bisa memulai investasi properti.
Apa untungnya investasi bidang properti? Salah satunya tentu saja sebagai instrumen investasi yang minim resiko, dibanding instrumen investasi yang lain, seperti saham, valas, bahkan emas sekalipun. Selain itu kebutuhan akan tempat hunian dan tempat usaha akan selalu bertambah. Pasar pengguna properti akan terus berkembang.
Baca Juga: Pinjaman Khusus Perumahan dari BTN
Instrumen properti akan selalu menguntungkan meski laba yang diperoleh tidaklah besar. Sebab kepemilikan atas properti bisa dimanfaatkan untuk banyak jenis usaha. Kalau ada modal besar, properti bisa dijadikan alat jual beli, bisa didirikan bangunan, juga untuk disewakan. Tapi jika tidak memiliki modal besar, investasi properti bisa dilakukan dengan beberapa cara berikut;
Beli Saham Emiten Properti
Cara ini tidak membutuhkan modal besar dan bisa menjadi awal bagi investor muda untuk memulai investasi properti. Dengan memiliki saham pada emiten properti, sedikit banyak akan punya pengetahuan tentang seluk beluk bisnis ini melalui laporan kinerja. Banyak pilihan saham emiten properti yang menarik dengan harga terjangkau.
Data yang dihimpun dari Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan ada 79 emiten saham properti. Dari jumlah itu ada beberapa emiten saham yang kuat dan berpeluang untuk menghasilkan keuntungan. Setidaknya ada 19 emiten saham, yaitu
Kode Emiten Nama Perusahaan
CTRA :Ciputra Development Tbk
SMRA :Summarecon Agung Tbk
PWON :Pakuwon Jati
MDLN :Modernland Realty
POLL :Pollux Properties Indonesia
LPCK :Lippo Cikarang
INDO :Royalindo Investas Wijaya
BSDE :Bumi Serpong Damai
BIKA :Binakarya Jaya Abadi
ATAP :Trimitra Prawara Goldland
ASRI :Alam Sutera Realty
GWSA :Greenwood Sejahtera
APLN :Agung Podomoro Land
BKSL :Sentul City
ASPI :Andalan Sakti Primaindo
BKDP :Bukit Darmo Property
MTLA :Metropolitan Land
PPRO :PP Properti
DILD :Intiland Development
Sebagai gambaran modal yang dibutuhkan untuk membeli saham emiten properti adalah harga per lembar saham dikali pembelian minimal 1 lot atau 100 lembar saham. Jika harga per lembar saham emiten sebesar Rp 1.000 maka investasi awal membeli saham emiten properti minimal Rp 100 ribu saja. Keuntungan akan didapat dari hasil perdagangan saham harian di pasar saham.
Baca Juga: Cara Untung Besar Investasi Tanah
Belajar Jadi Broker Properti
Istilah lain yang akrab didengar adalah makelar properti. Prinsipnya menjadi perantara pembeli dan penjual properti. Cara ini tentu tidak membutuhkan modal besar bagi pemula yang ingin terjun memulai investasi properti. Malah menjadi pintu masuk untuk belajar tentang properti, belajar komunikasi dan negosiasi, dan menjalin banyak jaringan.
Menjadi seorang broker properti bisa dilakukan secara mandiri atau freelance, bisa juga bergabung dengan agen properti tertentu. Kemampuan dasar yang harus dimiliki seorang broker adalah kemampuan negosiasi sebab broker yang akan menjembatani kepentingan pembeli dengan kebutuhan penjual properti.
Broker properti juga harus banyak membaca dan belajar. Terutama soal aturan yang berhubungan dengan persyaratan untuk menjual atau memiliki sebuah properti. Pengetahuan ini penting sebab broker akan membantu sebuah transaksi jual beli properti hingga tuntas. Pastinya membutuhkan kelengkapan dokumen dan persyaratan tertulis lainnya.
Broker properti tidak boleh berdiam diri. Harus mencari informasi terus menerus terkait harga pasar properti, kondisi global pasar properti, informasi kredit, dan sebagainya. Semakin banyak informasi yang dimiliki seorang broker, maka semakin besar keuntungan penjualan yang bisa didapat. Sebab pembeli tidak cukup waktu untuk melakukan pencarian informasi itu.
Tidak ada standar besaran komisi untuk seorang broker properti. Tapi pada dasarnya, semakin banyak hal yang dilakukan oleh broker maka komisi semakin besar. Rata-rata komisi resmi dari seorang broker adalah 2 persen hingga 3,5 persen dari nilai transaksi. Makin tinggi nilai juga sebuah properti maka makin tinggi komisi yang didapat.
Tetapi jika ada hal lain yang masih harus dilakukan broker, seperti urusan administrasi, akad, hingga pemasaran maka komisinya berbeda. Bisa menjadi 5 persen. Komisi ini didapat broker dari penjual properti. Namun bisa juga dibagi antara penjual dan pembeli sesuai kesepakatan. Malah seorang broker bisa mendapat komisi dari kedua belah pihak.
Baca Juga: Keuntungan Investasi Properti yang Wajib Kamu Ketahui
Buat Situs Informasi Properti
Era internet membuat semua orang menjadikan internet sebagai rujukan awal dalam mencari informasi, termasuk informasi tentang properti. Hal ini tentu menjadi peluang besar bagi mereka yang ingin memulai investasi dibidang properti. Yakni mendirikan situs yang terkait informasi lengkap bidang properti.
Dari segi biaya, pembuatan sebuah situs informasi tidak terlalu besar. Apalagi bisa dikelola secara mandiri. Salah satu kelebihan sebuah situs dibanding situs yang lain terletak pada kelengkapan informasi properti yang disajikan. Mulai dari harga pasar, lokasi properti hingga suguhan gambar dan ilustrasi pendukung yang menarik.
Saat ini sudah banyak situs pencarian properti di Indonesia. Sajian informasinya juga lengkap. Interaksi dengan pencari informasi juga mudah, bahkan melayani hingga transaksi properti. Semakin tinggi pengunjung situs informasi yang kita dirikan, ada benefit lain yang diterima seperti iklan dan sejenisnya.
Modal awal untuk pembuatan sebuah situs pencarian informasi seperti properti ini tidaklah besar, rata-rata berkisar Rp 5 juta. Langkah berikutnya menggandeng pengembang atau developer properti atau pun langsung pemilik properti untuk memasang informasinya di situs pencari yang kita dirikan. Bisa juga melibatkan perbankan untuk melengkapi informasi pembayaran.
Baca Juga: Keuntungan Investasi Rumah dan Tips Investasi Rumah
Jenis Properti untuk Investasi
Lalu apa saja jenis properti yang bisa dijadikan instrumen investasi? Berikut ini ada beberapa jenis investasi properti.
Apartemen. Kebutuhan apartemen masih diminati, khususnya masyarakat perkotaan yang menyukai kehidupan minimalis dan praktis. Memiliki apartemen bisa disewakan dengan harga yang menyesuaikan lokasi. Semakin strategis lokasi, maka harga sewa bisa mahal. Dan harga jual apartemen rata-rata selalu naik dibanding saat harga awal pembelian. Dari survei diketahui bahwa keuntungan rata-rata investasi apartemen sekitar 7 persen hingga 12 persen per tahun
Rumah Kost. Cocok untuk tipe hunian yang memiliki banyak kamar tak terpakai. Rata-rata menjadikan hunian sebagai tempat kost bisa mendapatkan pasif income sekitar 5 persen hingga 7 persen per tahun. Penawaran harga juga beragam tergantung pada posisi strategis, dan fasilitas yang diberikan.
Rumah Singgah. Berbeda dengan pemanfaatan sebuah hunian untuk kost, rumah singgah atau home stay tidak disewakan secara tetap atau berkala. Home stay biasanya dimanfaatkan sebagai tempat hunian bagi para wisatawan atau orang yang sedang traveling. Bisa juga diikutkan pada pengembang rumah singgah seperti AirBnB, AiryRoom, Traveloka, Booking.com dan lain sebagainya.
Gedung Perkantoran. Jenis ini biasanya berupa gedung khusus perkantoran, bisa juga model rumah toko maupun rumah kantor. Investasi properti jenis ini berpotensi menghasilkan profit lebih besar dibandingkan jenis properti lainnya. Biasanya, properti ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan ruangan perusahaan untuk keuangan, operasional dan administrasi.
Kunci Utama Investasi Properti
Dari paparan tentang investasi properti di atas, kunci utama bagi pemula yang ingin investasi di bidang properti adalah
Rajin Riset. Sebab investasi properti membutuhkan banyak informasi sementara perubahan dan perkembangan informasi properti berlangsung cepat. Semakin lengkap dan cepat informasi properti yang dimiliki akan berpengaruh pada benefit yang diperoleh. Sebab pembeli properti cenderung tidak rajin riset informasi.
Bangun Relasi. Sumber informasi tentang properti berkaitan dengan banyak pihak. Mulai dari pemilik properti, pihak bank, kantor pertanahan, hingga notaris. Maka untuk sukses berinvestsai properti mutlak membangun relasi dengan banyak pihak. Lingkungan pertemanan juga memberi peluang dalam membangun relasi ini.
Kerja sama Developer. Ini kunci untuk investasi properti rumah kedua atau second. Artinya membantu developer dalam memasarkan produk propertinya. Istilahnya menjadi co-broke dari developer. Nantinya akan masuk listing agen properti lain dan berhak memasarkan listing properti tersebut. Dengan begitu, peluang mendapatkan buyer pun semakin besar.
Rajin Promosi. Merupakan langkah penting dalam berbisnis properti. Manfaatkan semua media sosial yang ada untuk promosi. Buat materi promosi properti semenarik dan sedetail mungkin. Jangan lupa tambah deskripsi yang lengkap sehingga membuat calon pembeli semakin tertarik membeli properti yang kamu jual.(*)
Topik
Lihat Kategori Artikel Lainnya