Menu

KPR
FAQ
 
 
 

5 Jenis Pondasi Dalam dan Penjelasannya

 
Rumah

Apa itu pondasi? Pondasi merupakan struktur terbawah dari bangunan, struktur ini memiliki peran yang sangat vital dalam menopang bangunan secara keseluruhan. Intinya, pondasi merupakan tumpuan yang berguna untuk menopang keseluruhan bangunan seperti struktur-struktur di bawahnya misalnya tembok dan bagian atap. Tanpa adanya pondasi yang kuat, maka bangunan akan jadi lebih mudah roboh saat ada gempa atau tekanan yang berlebihan. 

Berdasarkan jenisnya, pondasi ini dibagi menjadi 2 yakni jenis pondasi dalam dan jenis pondasi dalam. Setiap jenis pondasi diatas memiliki beberapa karakteristiknya tersendiri. Kamu harus memilih jenis pondasi yang sesuai dengan tipe bangunan agar hasilnya semakin maksimal. 

Nah, pada ulasan kali ini kita akan membahas lebih detail mengenai jenis pondasi dalam. Simak ulasannya dari Brighton dibawah ini ya! 

Baca Juga: Pentingnya Mengetahui dan Memahami Pemilihan Pondasi Rumah yang Tepat

Jenis-Jenis Pondasi Dalam 

Jenis-Jenis Pondasi Dalam

Pondasi dalam adalah jenis pondasi yang biasanya digunakan untuk bangunan-bangunan berukuran lebar dan luas yang berdiri di atas jenis permukaan tanah tertentu. Dudukan (galian tanah) pondasi ini dibuat pada kedalaman lebih dari 3 meter dibawah permukaan tanah. 

Apabila kedalaman pondasi dari muka tanah lebih dari 10 kali lebar pondasinya (DfB > 10), maka pondasi tersebut termasuk jenis pondasi dalam. Jenis pondasi satu ini biasa digunakan apabila tanah tempat bangunan tersebut didirikan tidak mampu menopang struktur bangunan secara keseluruhan. 

Dengan penggalian yang lebih dalam, maka pondasi dalam yang akan dibangun bisa mentransfer beban ke lapisan tanah yang lebih dalam (lapisan tanah tertentu) yang memiliki daya tahan lebih baik dalam mendukung keseluruhan beban struktur bangunan. Pembuatan jenis pondasi ini bisa menghindari tumpuan ke tanah di permukaan yang tidak sesuai. 

Baca Juga: 6 Rekomendasi Denah Pondasi Rumah Ukuran 7x9 yang Minimalis

Berdasarkan tipenya, jenis pondasi dalam ini bisa terbagi menjadi beberapa jenis lagi, yakni: 

1. Pondasi Dalam Model Tiang Pancang 

Pondasi tiang pancang adalah salah satu jenis pondasi yang bisa digunakan untuk bangunan skala kecil sampai skala besar. Meskipun memakan lebih banyak biaya, namun penggunaan pondasi ini cukup menguntungkan karena bisa menopang struktur bangunan dalam waktu yang lama. 

Jenis pondasi ini banyak digunakan untuk bangunan gedung atau infrastruktur lainnya yang dibangun diatas tanah dengan kondisi bearing capacity yang kurang mumpuni untuk menopang keseluruhan beban bangunan. Fungsi utama pondasi ini adalah untuk memindahkan beban konstruksi pada permukaan tanah atas ke lapisan tanah keras yang terletak di bawahnya, kedalamannya lebih dari 8 meter dari permukaan tanah. 

Biasanya jenis pondasi dalam satu ini akan menggunakan beton pracetak yang kemudian “dipancangkan” dengan beberapa metode, seperti penanaman dan hammering. Pondasi ini akan dipancangkan tegak lurus dalam tanah. Namun, pada dermaga pondasi ini akan dipancangkan secara miring guna menahan tekanan ke samping yang berasal dari perahu dan kapal. 

Baca Juga: Pondasi Rumah 1 Lantai, Dasar Kuat untuk Hunian Idaman Anda

2. Pondasi Bore Pile

Jenis pondasi dalam satu ini memiliki bentuk seperti tabung panjang yang ditancapkan ke tanah. Fungsinya untuk menjaga kestabilan bangunan, misalnya pada bangunan bertingkat atau bangunan yang berada di sekitar lereng. Kelebihan jenis pondasi ini adalah tidak menimbulkan suara bising saat proses pemasangan dan posisinya tetap (tidak mengalami pergeseran sekalipun struktur tanahnya bergelombang). 

Untuk pembuatannya, pertama-tama adalah proses penggalian tanah sebagai dudukan dengan kedalaman tertentu. Dilanjutkan dengan proses pemasangan bekisting dari plat besi, memasukkan pondasi dari rangka besi, dan pengecoran. Jenis pondasi ini sangat efektif untuk menjaga kestabilan bangunan seperti gedung bertingkat yang berada di tanah dengan kontur yang tidak rata. Contohnya saja pada area lembah dan lereng.

  1. Pondasi Piers 

Fungsi utamanya untuk meneruskan beban berat dari struktur bangunan. Proses pembuatannya dilakukan dengan menggali tanah pada kedalaman tertentu, lalu menancapkan beton precast yang dibentuk seperti balok beton diafragma (sesuai ukuran & tingginya). 

Baca Juga: Pondasi Rumah Minimalis Merupakan Dasar Kokoh Rumah Modern Anda

5 Jenis Pondasi Dalam dan Penjelasannya 63

4. Pondasi Sumuran 

Jenis pondasi dalam satu ini cukup banyak digunakan di Indonesia lantaran kokoh dan cocok digunakan pada bangunan bertingkat yang berdiri di struktur tanah yang keras. Kedalaman pondasinya lebih dari 3 meter, untuk modelnya sendiri menyerupai gabungan antara pondasi tiang pancang dan pondasi dangkal. Pembuatan pondasi ini dibuat layaknya lubang sumur yang kemudian diisi dengan tiang beton dan cor sebagai penahan utama. 

Untuk diameter pondasi sendiri biasanya di antara 0,8 - 1 meter, namun diameter tiap galian pondasi bisa berbeda-beda tergantung pada beban yang ditanggung oleh masing-masing kolom pondasi. Lubang-lubang galian yang berupa sumur ini nantinya akan menggunakan buis beton berketebalan +-10 cm dengan pembesian. Dasar lubangnya akan dicor setebal 40 cm - 100 cm, diatas cor beton akan diberikan susunan batu kali hingga sampai dibawah 1 meter buis beton teratas. 

Ruang kosong yang ada di bagian paling atas akan diberikan angker besi yang berguna untuk mengikat plat beton yang ada diatasnya. 

5. Pondasi Basement 

Sesuai dengan namanya, pondasi ini dibuat untuk bagian basement bangunan. Basement sendiri merupakan bagian bangunan yang terletak dibawah tanah. Basement biasanya digunakan sebagai parkiran, kantor tambahan, gudang, dan ruangan lainnya sesuai dengan fungsi serta tujuan pembuatannya. Basement ini kerap dibuat untuk gedung-gedung tingkat tinggi yang ada di perkotaan sebagai salah satu upaya untuk memperluas area/lahan gedung. 

Pondasi untuk basement berbeda dengan pondasi bangunan biasa, terlebih dari segi struktur dan kedalamannya. Pondasi untuk basement dibuat lebih dalam lagi sesuai dengan jumlah lantai basement dan kedalamannya. Pondasi ini juga terbagi menjadi 3 bagian yakni konstruksi utama, retaining, dan dewatering. Setiap bagian tersebut memiliki fungsinya masing-masing dan dirancang supaya dapat menahan serta mendistribusikan beban dengan baik. 

Baca Juga: Cara Menghitung Pondasi Batu Kali serta Kelebihan dan Kekurangan Batu Kali

Sekian pembahasan mengenai jenis pondasi dalam diatas ya. Selain pondasi dalam masih ada juga jenis pondasi lainnya yakni pondasi dangkal. Jika pondasi dalam dibuat pada kedalaman lebih dari 3 meter, maka jenis pondasi dangkal dibuat pada kedalaman kurang dari 3 meter. Pemilihan kedua jenis pondasi ini didasarkan pada jenis bangunan atau konstruksi lainnya yang akan dibuat serta kondisi lingkungan sekitarnya (kontur tanah, tingkat kekerasan tanah, dan lain sebagainya). 

Jangan lewatkan beragam artikel unik dan menarik lainnya hanya di Brighton News ya! Brighton, solusi tepat untuk setiap kebutuhan propertimu!

 

Topik

ListTagArticleByNews