Begini Tips Jual Rumah Ke Bank Yang Bisa Anda Lakukan
Penulis: Editor Brighton
Begini Cara Jual Rumah Ke Bank Yang Bisa Anda Lakukan- Banyak orang mengajukan pinjaman ke bank dengan jaminan rumah. Pihak bank dengan senang hati menerimanya karena rumah tersebut dijadikan sebagai jaminan yang diakui sebagai aset kekayaan.
Apalagi, Peraturan Bank Indonesia (PBI) No 9/PBI/2007 menyebutkan bahwa tanah dan bangunan (rumah) dapat menjamin pinjaman kredit. Sebelum melangkah lebih jauh, ada baiknya melakukan survey kecil-kecilan terlebih dahulu bank mana yang tepat.
Di sini berarti sesuai dengan kebutuhan dan keinginan. Surveinya mudah. Bisa melalui telepon ke customer service, bertanya ke teman, atau via online. Informasi ini diperlukan untuk memudahkan mencari bank yang cocok.
Termasuk disini, sesuai dengan besaran bunganya juga. Mengenai bunga, bank umumnya mengenakan bunga 9-12 persen untuk pinjaman satu tahun, 10-14 persen untuk jangka waktu pinjaman dua tahun, dan 15 persen untuk jangka waktu pinjaman 3 tahun. Semakin lama batas waktu pinjaman, semakin besar bunga yang dikenakan.
Keuntungan mengajukan pinjaman dengan jaminan rumah adalah bunga yang dikenakan lebih murah. Selain itu, rumah yang dijamin masih layak huni. Yang diberikan kepada bank hanyalah sertifikat rumah atau dokumen sah lainnya sebagai perjanjian pencairan pinjaman.
Adanya agunan rumah membuat jumlah pinjaman bisa maksimal. Namun rata-rata bank akan memberikan pinjaman maksimal 70 - 80 persen dari nilai agunan. Misalnya, nilai agunan rumah dianggap Rp. 500 juta, pihak bank bersedia mengucurkan pinjaman sebesar Rp. 400 juta. Syaratnya mudah. Siapkan saja dokumen di bawah ini.
-
Fotokopi identitas diri (KTP, SIM, Paspor, dan sejenisnya)
-
Fotokopi akta nikah (bagi yang sudah menikah)
-
Fotokopi kartu keluarga
-
Fotokopi buku tabungan
-
Fotokopi slip gaji tiga bulan terakhir
-
NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
-
Tagihan listrik
-
Akun telepon
-
Jaminan (sertifikat hak milik rumah)
Setelah itu, lanjutkan ke langkah-langkah berikut.
-
Bawa semua file ke bank
-
Sampaikan niat Anda untuk mengajukan kredit
-
Bank akan meneliti
-
Bank akan mensurvei nilai jaminan
-
Bank akan menghubungi
Pertanyaannya adalah bagaimana bank menilai agunan? Rumus apa yang digunakan bank untuk mengukur nilai sebuah rumah. Bisa jadi hasil penilaian bank di bawah ekspektasi sehingga nilai pinjaman yang dibidik meleset. Berikut ini adalah dua pendekatan yang biasa digunakan oleh bank untuk menilai agunan rumah.
Pendekatan harga pasar
Sebenarnya ada banyak pendekatan yang digunakan bank untuk menilai rumah yang dijadikan agunan. Namun dari sekian banyak pendekatan, kebanyakan broker atau jasa penilai menerapkan metode data komparatif.
Metode ini merupakan cara untuk mendapatkan nilai harga rumah berdasarkan kesamaan data dengan rumah lain yang dijual di lokasi yang sama. Setidaknya ada tiga rumah pembanding untuk menganalisis rumah bergaransi menurut nilai pasar. Sebelumnya, data yang harus dikumpulkan untuk rumah yang memiliki spesifikasi yang sama:
-
Luas bangunan
-
Luas permukaan
-
Kualitas lantai (keramik, granit, marmer)
-
Membangun kualitas
-
Lokasi terdekat
Poin utama dari metode ini adalah harga tanah per meter persegi. Sedangkan harga bangunan per meter persegi biasanya mengacu pada kualitas bangunan. Misalnya, jika Anda memasuki perumahan kelas menengah, harga bangunannya bisa mencapai Rp. 2 juta meter persegi.
Metode pendekatan biaya
Rumusan dari pendekatan ini adalah Nilai pasar = Harga tanah + nilai bangunan dan fasilitas pelengkap bangunan. Dari rumus tersebut dapat dikatakan bahwa pendekatan ini menilai rumah berdasarkan biaya yang diperlukan untuk membelinya.
Petugas bank akan melakukan survey untuk mencari data harga tanah di lokasi, menanyakan ke tetangga, dan memperkirakan nilai bangunan. Contohnya adalah kasus rumah Anda Jakanovic. Lokasinya kebetulan tidak terlalu elit, dimana harga tanahnya Rp 3 juta per meter persegi. Luas rumah 100 meter persegi yang berarti harga tanah hanya Rp. 300 juta (Rp 3 juta X 100 m2).
Setelah harga tanah diperoleh, langkah selanjutnya adalah mendapatkan nilai bangunan dan fasilitas pelengkap bangunan. Petugas bisa mendapatkan nilai tersebut dengan menggunakan metode meteran (paling sederhana), metode plus minus, dan metode quantity surveyor. Dari ketiga metode tersebut, yang tercepat adalah metode meteran.
Petugas hanya perlu menanyakan kepada developer atau kontraktor ahli untuk mengetahui berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk membangun rumah tersebut. Misalnya, rumah Anda Jakanovic bertipe minimalis.
Jadi standar untuk membangun rumah model Anda hanya Rp. 2 juta per meter persegi. Dengan luas bangunan hanya 80 meter persegi, nilai rumah Anda adalah Rp. 160 juta. Kemudian masukkan saja ke dalam rumus: Nilai pasar = Rp 300 juta (nilai tanah) + Rp 160 juta (nilai bangunan) = Rp 460 juta
Ini adalah satu-satunya catatan bahwa rumah itu baru. Nah kalau itu milik Anda, kebetulan rumah itu sudah didiami selama lima tahun. Akhirnya akan dikenakan perhitungan penyusutan. Petugas bank akan menghitung besarnya penyusutan berdasarkan berapa biaya renovasi (cat kusam, kusen terkena rayap, dan sebagainya).
Dalam kasus rumah Anda, petugas menghitung nilai penyusutan sebesar Rp. 20 juta. Alhasil, total nilai rumah Anda di mata bank adalah Rp 440 juta setelah dikurangi nilai depresiasi. Akhirnya bank mengetahui bahwa nilai jaminan Anda adalah Rp. 440 juta. Hanya Anda yang tidak bisa mendapatkan pinjaman sebesar itu karena bank hanya bersedia mengucurkan 80 persen dari nilai asetnya atau di kisaran Rp. 390 juta.
Padahal, Anda sedang membutuhkan dana pinjaman sebesar Rp. 500 juta. Jadi penting untuk diketahui bahwa meminjam dengan menjaminkan rumah harus menyamakan kemampuan kredit dan penilaian harga rumah. Misalnya, Anda ini, di mana ia memiliki rumah yang menurut perkiraan bank bernilai Rp440 juta, tetapi kapasitas utangnya hanya Rp200 juta.
Artinya bank hanya akan meminjamkan Rp. 200 juta padahal nilai rumahnya lebih dari itu. Artinya, harga rumah bukanlah patokan utama bagi bank untuk menyalurkan kredit. Singkatnya, jika Anda ingin mengajukan pinjaman ke bank, ketahui dulu kemampuan meminjam Anda. Kemampuan meminjam ini idealnya kurang dari 40 persen dari pendapatan. Jika batas kredit Anda sudah mencapai 40 persen dari pendapatannya, sangat berisiko baginya untuk menambah utang lagi.
Pengertian Investasi
Investasi adalah cara Anda berusaha untuk meningkatkan kekayaan dan pendapatan masa depan dengan menempatkan uang di sejumlah instrumen keuangan yang diharapkan dapat memberikan keuntungan dan peningkatan nilai di masa depan.
Data inflasi di Indonesia berkisar antara 3% hingga 5% per tahun. Tidak mungkin untuk mengikuti laju kenaikan biaya pendidikan di masa depan hanya dengan menabung. Anda harus berinvestasi. Berbicara tentang investasi, suka tidak suka, berbicara tentang konsumsi. Mengapa ? Karena hanya dengan tidak mengkonsumsi saat ini, Anda sudah bisa berinvestasi. Jika konsumsi saat ini besar, uang yang tersedia untuk diinvestasikan akan kecil atau bahkan tidak ada.
Demikian penjelasan dari saya tentang Cara Jual Rumah Ke Bank yang bisa anda lakukan semoga bermanfaat, terimakasih.
Topik
Lihat Kategori Artikel Lainnya