Menu

KPR
FAQ
 
 
 

Panduan Beli Rumah di Perumahan Kampung Surabaya: Untung & Rugi

 

Di tengah pesatnya pembangunan kota Surabaya dengan apartemen-apartemen jangkung dan perumahan klaster modern, ada satu segmen properti yang tetap eksis dan memiliki pasarnya sendiri: perumahan kampung. Istilah ini mungkin terdengar kontradiktif, karena "perumahan" identik dengan hunian yang dikembangkan developer, sementara "kampung" merujuk pada pemukiman organik yang telah lama ada.

Namun, di pasar properti Surabaya, istilah perumahan kampung merujuk pada rumah-rumah yang dijual di dalam area perkampungan padat penduduk. Segmen ini menawarkan pesona unik yang tidak akan Anda temukan di perumahan formal: harga yang jauh lebih terjangkau di lokasi yang seringkali sangat strategis. Namun, di balik peluang tersebut, ada serangkaian tantangan yang harus diwaspadai. Artikel ini akan menjadi panduan lengkap Anda untuk menimbang untung dan rugi sebelum memutuskan berinvestasi di hunian kampung Surabaya.

Membedah Konsep "Perumahan Kampung" di Lanskap Urban Surabaya

Penting untuk memahami perbedaan mendasar antara rumah di perkampungan dengan rumah di perumahan formal. Rumah di perumahan kampung adalah hunian yang tumbuh secara organik, dibangun oleh individu di atas tanah milik pribadi di dalam lingkungan yang sudah ada sejak lama. Karakteristik utamanya meliputi:

  • Tidak Ada Pengembang: Tidak ada satu entitas pengembang yang mengatur desain, fasilitas, atau infrastruktur secara terpusat.

  • Desain Heterogen: Setiap rumah memiliki desain, ukuran, dan usia yang berbeda-beda, menciptakan pemandangan yang sangat beragam.

  • Akses Jalan Bervariasi: Lebar jalan sangat bervariasi, mulai dari jalan yang bisa dilalui dua mobil hingga gang-gang sempit yang hanya bisa diakses sepeda motor.

  • Fasilitas Bersama (Publik): Fasilitas seperti tempat ibadah, balai RW, atau taman adalah fasilitas umum, bukan fasilitas privat yang dikelola oleh developer.

  • Keterikatan Sosial: Lingkungan sosial yang komunal dan guyub menjadi ciri khas yang sangat kuat.

Keuntungan Emas Memilih Rumah di Perumahan Kampung Surabaya

Mengapa segmen ini tetap diminati? Jawabannya terletak pada beberapa keuntungan signifikan yang sulit ditandingi oleh perumahan formal.

1. Harga yang Jauh Lebih Terjangkau

Ini adalah daya tarik utama. Harga tanah dan bangunan di perumahan kampung bisa separuh atau bahkan sepertiga dari harga di perumahan klaster terdekat dengan luas yang sama. Ini membuka peluang bagi masyarakat dengan budget terbatas untuk memiliki rumah di lokasi yang baik.

2. Lokasi Strategis di Jantung Kota

Banyak kampung di Surabaya merupakan "enklave" yang terhimpit oleh perkembangan modern. Anda bisa menemukan rumah kampung di area seperti Wonokromo atau Ngagel yang lokasinya hanya selangkah dari pusat bisnis Jalan Darmo atau Raya Gubeng, sebuah kemewahan lokasi yang sulit didapat dari perumahan baru yang cenderung berlokasi di pinggiran kota.

3. Ikatan Sosial dan Komunitas yang Kuat (Guyub)

Kehidupan di kampung menawarkan ikatan sosial yang erat. Semangat gotong royong, saling kenal antar tetangga, dan kegiatan komunal adalah bagian dari kehidupan sehari-hari. Bagi sebagian orang, nilai sosial ini lebih berharga daripada fasilitas mewah.

4. Bebas Iuran Pengelolaan Lingkungan (IPL)

Tidak seperti di perumahan klaster, Anda tidak akan dibebani oleh biaya IPL atau service charge bulanan untuk keamanan, kebersihan, dan pemeliharaan taman. Pengelolaan lingkungan biasanya dilakukan secara swadaya melalui kas RT/RW dengan biaya yang jauh lebih ringan.

5. Fleksibilitas Renovasi Tanpa Batas

Pemilik rumah memiliki kebebasan penuh untuk merenovasi atau bahkan membangun ulang rumahnya sesuai keinginan dan kemampuan, tanpa terikat oleh aturan-aturan desain yang ketat dari pihak developer.

Panduan Beli Rumah di Perumahan Kampung Surabaya: Untung & Rugi 63

Tantangan dan Risiko yang Wajib Diwaspadai

Di balik harganya yang miring, membeli rumah di perumahan kampung menuntut ketelitian ekstra. Mengabaikan risiko-risiko ini bisa berujung pada masalah besar di kemudian hari.

1. Akses Jalan yang Terbatas

Ini adalah isu paling umum. Banyak rumah kampung hanya memiliki akses melalui gang sempit. Di iklan properti, status "mobil tidak bisa masuk" akan secara signifikan mengurangi harga. Pastikan Anda melakukan survei langsung untuk mengetahui apakah akses jalan sesuai dengan kebutuhan Anda. Jangan hanya percaya foto atau video.

2. Legalitas dan Status Tanah yang Rumit

Ini adalah risiko terbesar. Tidak semua rumah di kampung memiliki Sertifikat Hak Milik (SHM). Banyak yang masih berstatus Girik atau Petok D. Proses peningkatan status dari Petok D ke SHM bisa memakan waktu, biaya, dan tenaga yang tidak sedikit. Pastikan Anda hanya membeli properti yang sudah ber-SHM atau siap menanggung proses pengurusannya dengan bantuan notaris terpercaya.

3. Potensi Banjir dan Drainase

Beberapa kawasan kampung tua mungkin memiliki sistem drainase yang belum sepadan dengan kepadatan penduduk saat ini. Sangat penting untuk mencari tahu riwayat banjir di area tersebut. Tanyakan langsung kepada warga sekitar dan perhatikan kondisi selokan saat Anda survei.

4. Kepadatan Penduduk dan Kurangnya Privasi

Rumah yang dibangun saling berhimpitan adalah pemandangan umum. Ini bisa berarti tingkat privasi yang lebih rendah dan potensi kebisingan yang lebih tinggi dibandingkan dengan tinggal di klaster yang jarak antar rumahnya lebih terjaga.

Checklist Wajib Sebelum Membeli Rumah di Perumahan Kampung

Jika Anda sudah mantap untuk berburu hunian di segmen ini, jangan pernah melangkah tanpa memeriksa daftar ini. Jadikan ini sebagai panduan utama Anda.

  1. Verifikasi Dokumen ke BPN: Jangan hanya percaya pada fotokopi sertifikat. Ajak penjual atau gunakan jasa notaris untuk melakukan pengecekan keaslian SHM ke kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) setempat.

  2. Survei Fisik Akses Jalan: Bawa kendaraan Anda (mobil atau motor) saat survei. Coba untuk masuk dan memutar. Rasakan sendiri tingkat kesulitannya.

  3. Wawancara dengan Tetangga: Tanyakan kepada calon tetangga Anda mengenai sejarah banjir, keamanan lingkungan, dan kondisi sosial di sana. Mereka adalah sumber informasi paling jujur.

  4. Inspeksi Kondisi Bangunan Secara Menyeluruh: Ajak tukang atau ahli bangunan yang Anda percaya. Periksa struktur pondasi, potensi rembesan di dinding, kondisi atap, dan kualitas instalasi listrik serta air.

  5. Pahami Lingkungan di Waktu Berbeda: Kunjungi lokasi pada siang hari untuk melihat aktivitas warga dan pada malam hari untuk merasakan tingkat keamanan dan ketenangannya.

Pada akhirnya, membeli rumah di perumahan kampung Surabaya adalah sebuah keputusan strategis yang menuntut kerja keras dalam proses verifikasinya. Ini adalah jalur cepat memiliki hunian di lokasi premium dengan harga miring, namun hanya jika Anda berhasil menyaring dan menemukan properti yang "bersih" secara legal dan "sehat" secara fisik. Bagi pembeli yang cermat dan teliti, sebuah rumah di perkampungan bisa menjadi permata tersembunyi di tengah hiruk pikuk kota.

Temukan Properti yang Tepat untuk Anda di Surabaya

Baik Anda mencari hunian di perkampungan yang otentik maupun di perumahan klaster yang modern, Brighton memiliki ribuan listing properti terverifikasi di seluruh Surabaya untuk memenuhi kebutuhan Anda.

Lihat Properti Dijual

Ingin mendapatkan lebih banyak wawasan dan tips seputar jual-beli dan investasi properti? Jelajahi koleksi artikel informatif kami yang selalu diperbarui.

Baca Artikel Lainnya

 

Topik

ListTagArticleByNews