Menu

KPR
FAQ
 
 
 

Panduan Lengkap Desain Rumah Type: Tipe 21, 36, 45, 60+

 
Desain

Saat menelusuri pasar properti di Indonesia, Anda pasti akan dibanjiri dengan istilah seperti "Tipe 36/72", "Tipe 45", atau "Tipe 60". Istilah-istilah ini bukan sekadar jargon pemasaran; mereka adalah kode fundamental yang menentukan skala, fungsi, dan pada akhirnya, gaya hidup yang ditawarkan sebuah hunian. Memahami desain rumah type adalah langkah awal krusial bagi siapa saja, baik pembeli rumah pertama, investor, maupun mereka yang berencana membangun rumah impian.

Banyak yang keliru menganggap "type" sebagai gaya desain, padahal ini adalah tentang ukuran. Namun, ukuran inilah yang menjadi kanvas utama yang menentukan bagaimana sebuah desain dapat diaplikasikan. Desain rumah type 36 tentu memiliki tantangan dan pendekatan yang sangat berbeda dibandingkan dengan desain rumah type 120.

Artikel ini akan menjadi panduan komprehensif Anda untuk membongkar misteri di balik desain rumah type. Kita akan mengupas tuntas apa arti dari setiap tipe, karakteristik desain yang paling sesuai, strategi optimalisasi ruang, hingga tren gaya yang sedang populer. Dengan pemahaman yang solid, Anda akan lebih siap dalam mengambil keputusan properti yang tepat sesuai kebutuhan dan anggaran.

Apa Itu "Rumah Type"? Membedah Kode di Dunia Properti

Sebelum melangkah lebih jauh ke aspek desain, mari kita samakan persepsi. Dalam konteks properti Indonesia, "Type" (Tipe) mengacu pada luas bangunan (building size) dalam satuan meter persegi (m²).

  • Rumah Type 36 berarti rumah tersebut memiliki total luas lantai bangunan seluas 36 m².

  • Rumah Type 45 berarti luas bangunannya adalah 45 m².

  • Rumah Type 60 berarti luas bangunannya adalah 60 m², dan seterusnya.

Istilah ini seringkali dipasangkan dengan luas lahan (tanah). Contohnya, "Rumah Type 36/72" berarti luas bangunan 36 m² yang berdiri di atas lahan seluas 72 m². Sisa lahan (72 - 36 = 36 m²) inilah yang menjadi area untuk carport, taman depan, dan area servis di belakang.

Standarisasi "type" ini memudahkan pengembang (developer) dalam memasarkan produk, memudahkan bank dalam melakukan penilaian (appraisal) untuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR), dan memudahkan konsumen untuk membandingkan satu properti dengan properti lainnya secara 'apple-to-apple' berdasarkan ukurannya.

Kategori Umum dan Karakteristik Desain Rumah Type

Setiap "type" rumah memiliki target pasar dan tantangan desain yang unik. Mari kita kelompokkan ke dalam beberapa kategori umum.

1. Tipe Mungil (Starter Home): Type 21 & 36

Ini adalah tipe rumah paling kompak dan umumnya menjadi pilihan utama bagi para lajang, pasangan muda, atau pembeli rumah pertama (first-time home buyers).

  • Target Pasar: Milenial, Gen Z, pasangan baru menikah, investor sewa.

  • Layout Umum: Type 21 (kadang hanya 1 kamar tidur), Type 36 (umumnya 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, 1 ruang tamu/keluarga yang menyatu dengan dapur/area makan).

  • Tantangan Desain: Ruang yang sangat terbatas.

  • Fokus Desain Rumah Type Ini: Maksimalisasi ruang, fungsionalitas, dan penciptaan ilusi lapang. Konsep denah terbuka (open-plan) adalah sebuah keharusan. Setiap perabot harus multifungsi dan penyimpanan vertikal sangat diutamakan.

2. Tipe Menengah (Keluarga Tumbuh): Type 45 & 60

Tipe ini menawarkan keseimbangan yang baik antara keterjangkauan dan kenyamanan. Ini adalah "langkah" selanjutnya bagi keluarga yang mulai tumbuh.

  • Target Pasar: Keluarga muda dengan 1 atau 2 anak, profesional yang mapan.

  • Layout Umum: Type 45 (2 kamar tidur, 1 kamar mandi, ruang tamu lebih lega), Type 60 (seringkali 3 kamar tidur, 1-2 kamar mandi, ada pemisahan area tamu dan keluarga).

  • Tantangan Desain: Menyeimbangkan ruang publik dan privat secara efisien.

  • Fokus Desain Rumah Type Ini: Pembagian zona yang lebih jelas. Mulai ada ruang untuk "rumah tumbuh"—desain yang memungkinkan perluasan di masa depan (misalnya menambah lantai atau kamar ke belakang) seiring bertambahnya kebutuhan keluarga.

3. Tipe Besar (Kenyamanan Ekstra): Type 70 & 90

Memasuki kategori ini, kenyamanan menjadi prioritas. Ruang tidak lagi menjadi isu utama, melainkan bagaimana mengaturnya agar lebih fungsional dan mewah.

  • Target Pasar: Keluarga yang sudah mapan, profesional senior.

  • Layout Umum: 3-4 kamar tidur, seringkali dengan kamar mandi dalam (en-suite) untuk kamar utama, kamar asisten rumah tangga (ART), area servis terpisah (cuci, jemur), dan carport untuk 2 mobil.

  • Tantangan Desain: Menciptakan alur sirkulasi yang nyaman dan zonasi yang tegas antara area servis, publik, dan privat.

  • Fokus Desain Rumah Type Ini: Kualitas material, sirkulasi udara dan cahaya yang optimal (mungkin dengan void atau taman dalam/inner courtyard), dan fitur-fitur tambahan seperti walk-in closet atau pantry bersih & kotor.

4. Tipe Mewah (Prestige): Type 120+

Ini adalah kategori untuk hunian premium di mana desain bisa sangat personal dan disesuaikan (customized).

  • Target Pasar: Kalangan atas (high-net-worth individuals).

  • Layout Umum: 4+ kamar tidur (semua en-suite), ruang kerja/belajar khusus, ruang hiburan (entertainment room), kolam renang, taman luas, garasi tertutup.

  • Tantangan Desain: Mengintegrasikan kemewahan dengan kenyamanan hunian.

  • Fokus Desain Rumah Type Ini: Material premium, teknologi smart home, arsitektur yang ikonik, dan lansekap yang terintegrasi penuh dengan bangunan.

Strategi Jitu untuk Desain Rumah Type Mungil (Type 21 & 36)

Karena ini adalah segmen pasar terbesar, optimalisasi desain rumah type mungil sangat krusial. Kuncinya adalah "menipu" mata agar terasa lebih luas dan "menipu" ruang agar lebih fungsional.

1. Wajib Terapkan Denah Open-Plan

Hancurkan sekat-sekat yang tidak perlu. Gabungkan ruang tamu, ruang makan, dan dapur (kitchen set) dalam satu area besar tanpa dinding pemisah. Ini secara instan menciptakan kesan lapang, memperlancar sirkulasi udara, dan memaksimalkan cahaya alami yang masuk dari depan ke belakang rumah.

2. Furnitur Cerdas: Multifungsi dan Ramping

Setiap perabot harus "bekerja keras".

  • Gunakan sofa bed yang bisa jadi tempat tidur tamu.

  • Pilih meja makan yang bisa dilipat atau menempel ke dinding.

  • Manfaatkan ruang di bawah tempat tidur atau di bawah tangga sebagai laci penyimpanan (storage).

  • Pilih furnitur dengan kaki ramping (desain Skandinavia) agar lantai tetap terlihat, ini memberi ilusi ruang yang lebih ringan.

3. Mainkan Ilusi Optik dengan Warna dan Cermin

Gunakan palet warna cerah dan netral seperti putih, krem, atau abu-abu muda pada dinding dan plafon. Warna-warna ini memantulkan cahaya dan membuat ruangan terasa lebih besar. Pasang cermin besar di satu sisi dinding (misalnya di area ruang tamu) untuk menggandakan persepsi visual ruangan.

4. Penyimpanan Vertikal adalah Kunci

Saat ruang horizontal terbatas, manfaatkan ruang vertikal. Buat rak ambalan yang menjulang tinggi ke plafon, kabinet dapur yang mentok ke langit-langit, atau rak buku setinggi dinding. Ini membebaskan lantai dari barang-barang yang menumpuk.

Pendekatan Desain untuk Tipe Menengah ke Atas (Type 45, 60, 70+)

Seiring bertambahnya luas bangunan, fokus desain bergeser dari sekadar "muat" menjadi "nyaman dan terorganisir".

1. Konsep Rumah Tumbuh (Grow House)

Khususnya untuk Type 45 dan 60, pikirkan masa depan. Saat merancang denah, pastikan ada "ruang tunggu" untuk perluasan. Misalnya, pondasi di area belakang sudah disiapkan untuk pembangunan lantai 2, atau struktur dak di atas carport sudah siap untuk dijadikan kamar tambahan. Ini adalah investasi desain jangka panjang.

2. Zonasi (Zoning) yang Tegas

Pisahkan area dengan jelas. Area publik (teras dan ruang tamu) sebaiknya berada di depan. Area semi-privat (ruang keluarga, ruang makan) berada di tengah. Area privat (kamar tidur) berada di bagian paling belakang atau di lantai atas. Area servis (dapur kotor, tempat cuci, kamar ART) harus memiliki akses terpisah agar tidak mengganggu aktivitas utama keluarga.

3. Sirkulasi Udara dan Pencahayaan Alami

Rumah yang lebih besar bisa terasa pengap jika sirkulasinya buruk. Desain rumah type besar harus memaksimalkan ventilasi silang (cross-ventilation). Pertimbangkan untuk membuat void (ruang kosong vertikal) di tengah rumah atau taman dalam (inner courtyard) untuk memasukkan cahaya matahari dan udara segar ke jantung hunian.

Panduan Lengkap Desain Rumah Type: Tipe 21, 36, 45, 60+ 63

Tren Gaya (Style) yang Mendominasi Desain Rumah Type Saat Ini

Setelah memahami ukuran (Type), barulah kita bisa berbicara soal gaya (Style). Berikut adalah beberapa gaya desain yang populer diterapkan pada berbagai tipe rumah di Indonesia:

  • Minimalis Modern: Tetap menjadi raja. Fokus pada garis bersih, palet warna monokrom (putih, abu-abu, hitam), dan "less is more". Cocok untuk semua tipe, terutama 36 dan 45 karena kesederhanaannya membuat ruang terasa lapang.

  • Skandinavia: Mirip minimalis, namun lebih "hangat" dengan penggunaan elemen kayu berwarna cerah (light wood), warna-warna pastel lembut, dan fokus pada kenyamanan (hygge). Sangat populer untuk desain rumah type 45/60.

  • Japandi (Japanese-Scandinavian): Perpaduan filosofi Zen Jepang dan fungsionalitas Skandinavia. Menghasilkan desain yang tenang, rapi, fungsional, dengan material alami (kayu, rotan, bambu).

  • Industrial: Banyak digemari di type yang lebih luas (60+). Menampilkan material "jujur" seperti semen ekspos, bata ekspos, dan logam hitam. Memberi kesan maskulin, raw, dan edgy.

  • Tropis Modern: Sangat relevan dengan iklim Indonesia. Desain ini mengutamakan bukaan lebar, sirkulasi udara, teras yang luas, dan penggunaan material alami seperti batu dan kayu solid. Atap tritisan yang lebar juga menjadi ciri khas untuk mengurangi panas matahari.

Tips Final: Memilih Desain Rumah Type yang Tepat

Memilih "type" rumah adalah salah satu keputusan finansial terbesar dalam hidup. Pertimbangkan hal-hal berikut:

  1. Analisis Kebutuhan (Needs Assessment): Bukan hanya kebutuhan hari ini, tapi 5-10 tahun ke depan. Berapa jumlah anggota keluarga? Apakah Anda butuh ruang kerja (WFH)? Apakah orang tua akan tinggal bersama Anda?

  2. Bandingkan Luas Lahan (Tanah): Jangan hanya terpaku pada "type" (luas bangunan). Rumah Type 45/80 (sisa lahan 35 m²) akan terasa sangat berbeda dengan Type 45/60 (sisa lahan 15 m²). Sisa lahan sangat penting untuk taman, carport, dan sirkulasi udara.

  3. Anggaran vs. Lokasi: Seringkali Anda harus memilih. Apakah Anda lebih memilih desain rumah type 60 di pinggir kota (suburb) atau desain rumah type 36 di lokasi yang lebih strategis dekat pusat kota?

  4. Pahami Biaya KPR: Bank akan menilai properti berdasarkan "type" dan lokasinya. "Type" yang lebih standar (seperti 36, 45, 60) seringkali lebih mudah mendapatkan persetujuan KPR karena datanya pembandingnya banyak.

  5. Konsultasi: Jangan ragu berbicara dengan agen properti profesional. Mereka memiliki pemahaman mendalam tentang pasar, desain rumah type apa yang paling laku di suatu area, dan bagaimana mencocokkannya dengan kebutuhan serta anggaran Anda.

Kesimpulan

Desain rumah type adalah bahasa universal di industri properti Indonesia yang mengomunikasikan ukuran dan skala. Ini adalah titik awal dari segala keputusan desain. Memahami bahwa Type 36 adalah tentang efisiensi maksimal, Type 60 tentang keseimbangan keluarga, dan Type 120 tentang kemewahan personal, akan memberdayakan Anda.

Setiap "type" memiliki keindahan dan tantangannya sendiri. Dengan perencanaan denah yang matang, pemilihan gaya yang tepat, dan strategi desain yang cerdas, rumah dengan "type" berapapun dapat diubah menjadi hunian yang fungsional, estetik, dan nyaman untuk ditinggali.

Temukan Hunian dengan Tipe Ideal Anda

Siap menjelajahi berbagai pilihan properti dengan tipe yang sesuai kebutuhan Anda? Atau ingin mendapatkan lebih banyak inspirasi desain?

Baca juga artikel informatif lainnya seputar dunia properti, tips, dan gaya hidup diBrighton Articles.

Jika Anda siap untuk menemukan rumah Tipe 36, 45, 60, atau tipe lainnya, mulai pencarian Anda diBrighton Property Listings sekarang juga!



 

Topik

ListTagArticleByNews