Menu

KPR
FAQ
 
 
 

5 Jenis Desain Atap Rumah Populer: Dari Pelana Klasik hingga Datar Modern

 
Desain

Atap seringkali disebut sebagai "mahkota" dari sebuah rumah, dan julukan ini sangatlah tepat. Lebih dari sekadar penutup bangunan, desain atap rumah adalah salah satu elemen arsitektur paling fundamental yang menentukan karakter, gaya, dan bahkan kenyamanan sebuah hunian. Pilihan bentuk atap akan berpengaruh besar pada tampilan fasad, ketahanan terhadap cuaca, serta efisiensi energi di dalam rumah. Memahami berbagai jenis desain atap akan membantu Anda membuat keputusan yang tepat, baik saat membangun maupun merenovasi. Untuk melihat bagaimana atap berpadu dengan keseluruhan bangunan, Anda bisa melihat berbagai inspirasi model rumah dari depan.

Fungsi Utama Atap: Lebih dari Sekadar Penutup Bangunan

desain atap rumah 1

gambar hanya sebagai ilustrasi

Sebelum kita menyelami berbagai jenisnya, penting untuk memahami fungsi krusial dari sebuah atap.

  • Perlindungan Utama: Fungsi paling mendasar adalah melindungi seluruh bangunan dan penghuninya dari elemen cuaca, baik itu panas terik matahari, derasnya air hujan, maupun angin kencang.
  • Penentu Karakter Arsitektur: Bentuk atap adalah penentu gaya yang paling dominan. Rumah bergaya minimalis modern akan terlihat aneh dengan atap joglo, begitu pula sebaliknya. Ataplah yang seringkali menjadi ciri khas visual sebuah gaya desain.
  • Pengaruh pada Suhu Ruangan: Desain dan material atap sangat berpengaruh pada suhu di dalam rumah. Atap yang tinggi dengan ventilasi yang baik akan membuat ruangan lebih sejuk.
  • Potensi Ruang Tambahan: Desain atap tertentu, seperti atap datar, membuka kemungkinan untuk menciptakan ruang fungsional tambahan seperti rooftop garden.

Mengenal Ragam Desain Atap Rumah yang Populer di Indonesia

Berikut adalah beberapa desain atap rumah yang paling umum digunakan di Indonesia, lengkap dengan kelebihan, kekurangan, dan kecocokan gayanya.

1. Atap Pelana (Gable Roof)

Ini adalah bentuk atap paling ikonik dan paling banyak dijumpai. Terdiri dari dua bidang miring yang bertemu di satu garis puncak (bumbungan), menciptakan bentuk segitiga pada kedua ujungnya (disebut "gable").

  • Kelebihan: Desainnya sangat simpel, hemat biaya konstruksi, dan sangat efektif dalam mengalirkan air hujan, sehingga risiko bocor lebih minim. Sirkulasi udara di bawahnya juga baik, membuat rumah lebih sejuk.
  • Kekurangan: Kurang tahan terhadap angin kencang dari sisi samping.
  • Cocok untuk Gaya: Sangat fleksibel, cocok untuk rumah sederhana, minimalis, Skandinavia, hingga rumah modern kontemporer. Ini adalah ciri khas untuk rumah sederhana di Depok dan sekitarnya.

2. Atap Perisai atau Limasan (Hip Roof)

Atap perisai terdiri dari empat bidang miring (dua bidang trapesium dan dua bidang segitiga) yang bertemu di satu puncak. Semua sisi dinding rumah terlindungi oleh teritisan atap.

  • Kelebihan: Strukturnya lebih kokoh dan lebih stabil dalam menahan terpaan angin kencang dari segala arah. Tampilannya terlihat lebih solid dan megah.
  • Kekurangan: Konstruksinya lebih rumit dan membutuhkan material lebih banyak dibandingkan atap pelana, sehingga biayanya lebih mahal. Ruang di bawah atap (loteng) lebih sempit.
  • Cocok untuk Gaya: Rumah bergaya klasik, Mediterania, dan rumah-rumah besar yang mapan. Sering ditemukan pada rumah di Jakarta Selatan di kawasan-kawasan lama.

3. Atap Datar (Flat Roof)

Ini adalah desain atap rumah yang menjadi simbol arsitektur modern dan minimalis. Atap ini berupa dak beton yang datar.

  • Kelebihan: Memberikan tampilan yang sangat bersih, simpel, dan modern. Keuntungan terbesarnya adalah permukaannya bisa dimanfaatkan sebagai ruang fungsional tambahan, seperti rooftop garden, area lounge, atau tempat cuci jemur.
  • Kekurangan: Memerlukan sistem waterproofing dan drainase yang sempurna untuk mencegah kebocoran dan genangan air. Cenderung lebih panas karena permukaan datar menerima panas matahari secara langsung.
  • Cocok untuk Gaya: Minimalis modern, kontemporer, dan industrial. Menjadi ciri khas hunian premium di Tangerang Selatan.

4. Atap Miring Sebelah atau Sandar (Shed/Skillion Roof)

Atap ini hanya terdiri dari satu bidang miring saja. Tampilannya sangat unik dan asimetris.

  • Kelebihan: Konstruksinya sederhana dan hemat biaya. Memberikan tampilan yang sangat modern dan dinamis. Cocok untuk bangunan tambahan (ekstensi) atau sebagai bagian dari desain rumah split level.
  • Kekurangan: Bentuknya yang simpel terkadang bisa terlihat kurang megah untuk bangunan utama.
  • Cocok untuk Gaya: Modern, kontemporer, dan industrial.

5. Atap Kombinasi

Banyak rumah modern, terutama yang berukuran besar, menggunakan kombinasi dari beberapa jenis atap untuk menciptakan bentuk bangunan yang lebih kompleks dan menarik secara visual. Misalnya, mengombinasikan atap perisai sebagai atap utama dengan atap pelana pada bagian teras atau garasi.

5 Jenis Desain Atap Rumah Populer: Dari Pelana Klasik hingga Datar Modern 63

Pilihan Material Populer untuk Atap Rumah

Selain bentuk, pilihan material penutup desain atap rumah juga sangat penting.

  • Genteng Tanah Liat: Pilihan paling tradisional dan populer. Merupakan isolator panas yang baik, membuat rumah lebih adem.
  • Genteng Beton: Sangat kuat dan tahan lama, tersedia dalam berbagai pilihan warna dan model (gelombang atau datar).
  • Atap Baja Ringan (Spandek/Zincalume): Sangat populer untuk rumah minimalis karena tampilannya yang bersih dan pemasangannya yang cepat. Namun, bisa berisik saat hujan dan merupakan penghantar panas yang baik. Untuk produk baja lapis berkualitas, Anda bisa merujuk pada produsen ternama seperti BlueScope.
  • Dak Beton: Material wajib untuk atap datar, dilapisi dengan waterproofing.

Pertimbangan Teknis Penting dalam Memilih Atap

desain atap rumah 2

gambar hanya sebagai ilustrasi

Saat memilih desain atap rumah, diskusikan aspek teknis ini dengan arsitek atau kontraktor Anda.

  • Sudut Kemiringan Ideal: Untuk iklim tropis dengan curah hujan tinggi seperti di Indonesia, sudut kemiringan atap yang ideal adalah antara 30 hingga 40 derajat untuk memastikan air hujan mengalir dengan lancar.
  • Struktur Rangka Atap: Pilihlah antara rangka kayu yang tradisional atau rangka baja ringan yang modern. Masing-masing memiliki kelebihan dalam hal biaya, kekuatan, dan ketahanan terhadap rayap.
  • Sistem Talang Air (Gutter System): Pastikan rumah Anda memiliki sistem talang air yang dirancang dengan baik untuk menampung dan mengalirkan air hujan dari atap ke saluran pembuangan.

Aspek-aspek teknis ini sangat krusial untuk memastikan ketahanan bangunan Anda dalam jangka panjang, baik itu rumah di DKI Jakarta yang panas maupun rumah di Bandung yang sering hujan. Saat Anda mencari properti di Jakarta, Tangerang, Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, atau Jakarta Utara, perhatikanlah bentuk dan kondisi atapnya sebagai salah satu indikator kualitas bangunan.

Sudah menemukan inspirasi desain atap yang paling cocok untuk hunian impian Anda? Saatnya mencari properti yang bisa menjadi kanvasnya.

Jelajahi ribuan listing properti terbaru di seluruh Indonesia dan temukan rumah dengan gaya arsitektur yang Anda sukai. Kunjungi laman properti dijual di Brighton sekarang juga! Untuk wawasan dan tips properti lainnya, jangan lupa untuk membaca artikel menarik lainnya dari Brighton Real Estate.

 

Topik

ListTagArticleByNews