Menu

KPR
FAQ
 
 
 

7 Jenis-Jenis Lampu yang Populer, Mulai dari Bohlam Sampai LED

 
Interior

Setiap tempat baik itu jalanan, rumah, bangunan gedung, dan sejenisnya pasti membutuhkan penerangan tambahan ketika malam tiba. Penerangan tambahan ini bisa didapatkan dari lampu listrik, dengan adanya lampu-lampu ini maka visibilitas kita akan jauh lebih baik karena lingkungan sekitar menjadi terang. 

Jenis-jenis lampu sendiri berbeda-beda, kamu harus memilihnya sesuai dengan kebutuhan. Berikut ini rangkuman mengenai jenis lampu yang telah Brighton rangkum dari beberapa sumber yang ada. 

Baca Juga: Cara Membuat Lampu Taman Minimalis Mudah Dan Murah

1. Lampu Bohlam Pijar (Incandescent Lamp)

1. Lampu Bohlam Pijar (Incandescent Lamp)

Merupakan jenis lampu pertama yang menggunakan energi listrik, lampu ini mampu menghasilkan cahaya melalui kawat pijar kecil & tipis yang ada di tengah-tengah dalam bagian bohlamnya. Jenis lampu ini menggunakan banyak energi guna menghasilkan panas, pemanasan ini dilakukan sampai temperatur yang cukup sehingga membuatnya bercahaya, sebab itulah kawat pijarnya lebih cepat terbakar dan rusak. 

Jenis lampu inilah yang pertama kali ditemukan oleh manusia, yakni oleh penemu lampu Thomas Alfa Edison. Umumnya, bohlam biasa hanya memiliki umur pakai 1000 jam. Jika digunakan 10 jam sehari, maka lampu ini bisa bertahan antara 3-4 bulan pemakaian. Derajat suhu warnanya antara 2’500 sampai dengan 2’700 Kelvin. 

Karakteristik cahaya yang dihasilkan adalah berwarna kuning terang dan mampu menghangatkan area sekitarnya karena lampu ini memproduksi panas. Keunggulan utama dari jenis lampu ini adalah harganya yang murah. Kelemahannya: mudah rusak dan boros energi. Kalau kamu ingin menciptakan nuansa yang lebih klasik, homey, dan hangat pada rumahmu, kamu bisa menggunakan lampu bohlam pijar. Lampu ini juga banyak digunakan oleh para peternak ayam guna membantu proses pengeraman telur karena kehangatannya. 

Baca Juga: Rekomendasi Dekorasi Kamar Tidur dan Tips Dekorasi Agar Estetik

2. Lampu Neon  (Tubular Lamp)

2. Lampu Neon  (Tublular Lamp)

Jenis-jenis lampu kedua adalah lampu neon, jenis lampu ini mampu merangsang penguapan merkuri guna menghasilkan gelombang sinar UV. Untuk bentuknya sendiri berupa tabung memanjang. 

Karakteristik cahaya yang dihasilkan adalah sangat terang dan cenderung menyilaukan mata. Sayangnya, tipe rumah ini kurang ideal untuk penerangan dalam rumah. Kandungan merkuri yang dimilikinya dan intensitas cahaya yang terlalu terang bisa merusak kesehatan kulit dan mata dalam jangka waktu tertentu. 

Tipe lampu satu ini lebih banyak digunakan untuk kepentingan komersial, misalnya pada ruangan yang luas dan butuh penerangan yang maksimal seperti di toko, pabrik, dan juga supermarket. Beberapa keunggulan yang dimiliki oleh lampu neon adalah: hemat energi, menghasilkan cahaya yang sangat terang, bisa digunakan selama 15.000 jam (lampu TL yang kualitasnya buruk hanya tahan 4-6 bulan), dan pilihan warnanya beragam (putih, kuning, putih hangat, dan warna-warna lainnya). 

Untuk intensitas cahaya lampu Tubular antara 2’700 – 3’000 Kelvin (kuning), 3’500 – 4’500 Kelvin (neral), dan 5’500 – 6’500 Kelvin (putih). 

Baca Juga: 11 Jenis Kabel Listrik yang Sering Digunakan

3. Lampu Neon Kompak/Lampu CFL (Compact Fluorescent Lights)

3. Lampu Neon Kompak/Lampu CFL (Compact Fluorescent Lights)

Jenis-jenis lampu ketiga adalah lampu neon kompak atau lampu CFL, lampu ini memiliki bentuk, pancaran cahaya, dan ukuran yang mirip dengan bohlam pijar. Bedanya, lampu ini tak menggunakan tenaga panas melainkan tenaga elektrik sehingga ia mampu bertahan 7x lipat lebih lama dibandingkan lampu pijar biasa. Karakteristik dari lampu ini adalah bentuknya yang bulat spiral dan lurus memanjang. 

Lampu ini juga merupakan versi lebih kecil dari lampu neon, kamu bisa menggunakannya untuk keperluan rumah tangga seperti untuk penerangan taman, dapur, hingga ruang makan. Sama seperti lampu neon, lampu ini juga mengandung merkuri sehingga kamu perlu membatasi penggunaannya demi kesehatan. 

4. Lampu HID 

4. Lampu HID

Jenis-jenis lampu kedua adalah lampu HID (High Intensity Discharge) jenis lampu dengan intensitas cahaya tinggi (sangat terang) dan mampu bertahan sampai 20.000 jam. Lampu HID memiliki tabung yang berisikan gas dan logam khusus, kamu butuh alat-alat pendukung seperti starter dan ballast untuk menyalakannya. 

Sayangnya, sejalan dengan cahayanya yang sangat terang, lampu ini menghasilkan radiasi sinar UV yang tinggi sehingga kurang cocok untuk rumah (hunian pribadi). 

Apabila ingin menggunakannya, kamu bisa meminimalisir efeknya dengan menambahkan filter guna menyaring paparan sinar radiasinya. Lampu HID lebih banyak digunakan untuk area outdoor atau indoor yang luas, misalnya di lapangan, stadion, hingga supermarket. 

Baca Juga: 12 Rekomendasi Dekorasi Dinding Hiasan Dinding Ruang Tamu

7 Jenis-Jenis Lampu yang Populer, Mulai dari Bohlam Sampai LED 63

5. Lampu Hybrid Halogen CFL

5. Lampu Hybrid Halogen CFL

Lampu hybrid ini adalah lampu yang menggunakan beberapa kombinasi teknologi, mulai dari teknologi pijar, halogen, hingga CFL. Dari ketiga gabungan teknologi diatas, diperoleh lah bohlam hybrid dengan ukuran yang kecil menyerupai bohlam pijar namun dengan intensitas cahaya yang lebih terang dan tahan lama. Bisa digunakan untuk keperluan rumah tangga dan juga industri. Lampu ini juga lebih aman digunakan untuk hunian karena telah memperoleh sertifikat dari US Department of Energy dan Environmental Protection Agency. 

6. Lampu Halogen

6. Lampu Halogen 

Jenis-jenis lampu keenam adalah lampu halogen, lampu ini mempunyai filamen tungsten layaknya lampu pijar namun menggunakan sejumlah kecil halogen dan gas inert. Alhasil, lampu ini memiliki masa pakai yang lebih lama dan intensitas cahaya yang lebih terang. Untuk variasi warnanya, ada yang warnanya putih dan juga kuning. 

Keunikan lampu ini adalah memiliki cermin di belakangnya (reflektor) guna memperkuat cahaya yang keluar. Untuk fittingnya biasanya menggunakan yang khusus, namun ada juga yang bisa menggunakan fitting biasa. Lampu halogen adalah tipe lampu spot yang baik karena cahayanya fokus pada area tertentu saja. Oleh sebab itulah, banyak yang menggunakannya untuk menerangi benda-benda tertentu (misalnya benda seni) untuk menghasilkan kesan yang dramatis dan lebih menonjol.

Tipe lampu ini juga bisa kamu gunakan sebagai lampu hiasan untuk area outdoor/eksterior rumahmu, misalnya digunakan sebagai lampu taman, lampu tempel di pohon/tanaman hias, lampu dinding, lampu kolam ikan, lampu kolam renang, lampu di patung, dan lain sebagainya. 

Baca Juga: Tips Menciptakan Kamar Kos Estetik dan Aksesoris Kamar Minimalis dan Unik

7. Lampu LED (Light Emitting Diode)

7. Lampu LED (Light Emitting Diode)

Jenis-jenis lampu terakhir adalah lampu LED, tipe lampu yang paling banyak digunakan saat ini. Lampu ini tersusun dari dioda, yakni komponen listrik penghasil cahaya. Lampu ini mulai menggantikan penggunaan lampu pijar dan lampu merkuri. 

Beberapa keunggulan lampu LED adalah: desainnya yang lebih modern dan simple, masa pakai bisa sampai 20 tahun, hemat energi, pancaran cahaya yang dihasilkan sangat baik, bebas dari paparan merkuri sehingga lebih ramah lingkungan dan aman bagi kesehatan, dan tidak menghasilkan energi panas berlebih. 

Sekian pembahasan mengenai jenis-jenis lampu kali ini, semoga informasi diatas bermanfaat ya! Jangan lupa kunjungi artikel menarik lainnya dai Brighton hanya di Brighton News!

 

Topik

ListTagArticleByNews